Tangisan Haru Pilot Smart Air saat Ditemukan

Jakarta -

Pilot pesawat Smart Air, Kapten M Yusuf, ditemukan dalam kondisi selamat. Kapten Yusuf tak tahan menahan tangis haru ketika dirinya ditemukan tim SAR gabungan di sebuah hutan berbukit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Kapten Yusuf bertahan hidup di hutan selama 3 hari. Teknisi pesawat, Deni S, meninggal dunia akibat insiden pesawat itu.

Bisa jadi 3 hari bertahan hidup di hutan tersebut menjadi 3 hari terpanjang bagi Kapten Yusuf.

Pesawat yang dikendalikan Yusuf hilang kontak pada Jumat (8/3) setelah lepas landar dari Bandara Internasional Juwata, Tarakan, pukul 09.25 Wita. Pesawat tersebut hendak menuju Nunukan untuk membawa sembako bagi masyarakat Krayan Tengah.

Pesawat Smart Aviation PK-SNE jenis pilatus itu hilang kontak sebelum dijadwalkan tiba di Bandara Nunukan pukul 10.25 Wita. Pesawat itu diduga terjatuh di wilayah Binuang, Kaltara. Pencarian pun mulai dilakukan sejak hari itu.

Kapten Yusuf akhirnya ditemukan tim SAR gabungan di hutan wilayah Long Liku, Kecamatan Krayan Tengah, Nunukan, pada Minggu (10/3). Tim SAR menemukan sang teknisi (enginer), Deni, dalam kondisi tak bernyawa.

Tangis Haru Pecah

Rasa haru Kapten Yusuf tak tertahan setelah bertemu tim SAR. Dia langsung diberi perawatan awal atas luka-luka yang dialaminya.

Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Kusworo mengatakan Yusuf juga dapat berkomunikasi dengan tim SAR. Dia mengatakan Yusuf terharu karena akhirnya ditemukan setelah berupaya memberikan kode SOS.

"Bisa, bisa, bisa, dari awal (komunikasi) kan bisa nangis. Mungkin kan terenyuh dia, kan dia sudah melaksanakan SOS code ya ke kita memang itu prosedur yang ada. Tentunya dari tim pencari saat itu juga dibantu oleh teman-teman kita dari TNI AU jadi lewat Boeing 737 dari Makassar," kata Kusworo kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Dalam video yang diunggah Basarnas di akun Instagram @sar_nasional, tampak petugas Basarnas Tarakan memasang perban ke kepala Kapten Yusuf. Tim SAR juga memberikan minum dan makan kepada Kapten Yusuf.

Dalam video lain yang beredar di media sosial (medsos), tampak Kapten Yusuf menangis terharu. Dia sesenggukan saat tim SAR mengajaknya berkomunikasi dan memberikan makan serta minuman.

Pada Minggu (10/3), Kapten Yusuf dievakuasi ke Tarakan menggunakan helikopter. Tim SAR turut membawa jenazah Deni, sang teknisi pesawat. Kedua korban lalu dibawa ke RSUD Jusuf SK Tarakan.

Selain anggota Basarnas, proses evakuasi melibatkan anggota TNI, Brimob Polri, dan juga warga.

Kode SOS: Asap, Lambaian Tangan, Sinyal

Kapten Yusuf mengirimkan sejumlah kode SOS setelah pesawatnya terjatuh. Tim SAR pun dapat menemukan setelah melihat kepulan asap dan pergerakan sinyal. Hal itu yang menjadi acuan tim SAR untuk melakukan pertolongan.

"Dia (TNI AU lewat Boeing 737) bisa memantau ada asap dan ada pergerakan sinyal dan ada tanda-tanda khusus yang memperkirakan bahwa saat itu tim yang mendeteksi bahwa ini dibikin oleh manusia yang hidup," ujar Kusworo.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Momen Evakuasi Pilot-Enginer Pesawat Smart Air yang Jatuh di Nunukan

https://news.detik.com/berita/d-7242156/tangisan-haru-pilot-smart-air-saat-ditemukan