Kapal Induk Nuklir Amerika Merapat di Singapura, Ada Apa?

Singapura -

Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Carl Vinson, menyambangi negara tetangga Singapura, minggu ini. Apa tujuan AS mengerahkan kapal induk kelas Nimitz tersebut?

USS Carl Vinson sudah termasuk uzur, dioperasikan mulai tahun 1982, tetapi masih memiliki daya gedor yang besar. Ia telah terlibat dalam berbagai peperangan, termasuk Operation Desert Strike, Operation Iraqi Freedom dan Operation Enduring Freedom.

Singapura memang mitra AS dan sudah beberapa kali dikunjungi kapal induknya. Namun dikutip detikINET dari Nikkei, diduga kunjungan USS Carl Vinson kali ini terkait dengan ketegangan yang makin tinggi antara China dan Filipina di Laut China Selatan.

Bahkan kapal China dan Flipina bersitegang di perairan tidak jauh dari Singapura baru-baru ini. Dapat disimpulkan bahwa kedatangan kapal ini adalah untuk menggertak China. AS berulangkali menyebut komitmenya untuk membantu Filipina.

USS Carl Vinson tidak sendirian. Ia ditemani beberapa kapal perang pengawalnya, termasuk kapal perusak dan peluncur rudal. "Saya bisa mengatakan bahwa kelompok ini dilatih untuk bersiap dan mampu beroperasi penuh sesuai tugas," cetus Admiral Carlos Sardiello, salah satu komandanya.

"Ini adalah simbol yang kuat di mana Angkatan Laut AS berkomitmen pada penggunaan maritim yang terbuka dan bebas di hadapan agresi. Kami tidak akan pergi kemana-mana," cetusnya lagi.

Tenaga penggerak untuk USS Carl Vinson disediakan oleh reaktor bertenaga nuklir A4W merek Westinghouse kembar selain turbin uap, sebagai tenaga empat baling-baling besar dengan kekuatan dilaporkan 260.000 tenaga kuda, memungkinkan kecepatan hingga 30 knot tanpa batas.

Kapal induk ini dapat membawa 90 pesawat dan helikopter. Kemampuan serangannya termasuk 2 x peluncur rudal permukaan ke udara Sea Sparrow. Selain itu, Sistem Senjata Close-In Phalanx (CIWS) 3 x 20mm menyediakan kemampuan anti rudal dan anti pesawat.

https://inet.detik.com/cyberlife/d-7100549/kapal-induk-nuklir-amerika-merapat-di-singapura-ada-apa