Buka-bukaan Bos Bulog soal Impor Beras 2024: Kemungkinan Lebih dari 2 Juta Ton
20-November-24, 01:57Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan pihaknya mendapat penugasan impor beras dari pemerintah untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2 juta ton. Ia mengatakan kuota impor tersebut juga berpotensi bertambah.
"Yang sampai saat ini ada di neraca pangan, untuk beras itu 2 juta (ton). Kita menyebutnya standby supply Indonesia lebih dari 2 juta (ton), tetapi belum tentu kita (lakukan impor) artinya kita saat ini 2 juta (ton) neraca pangan. Sudah dibicarakan kemungkinan lebih dari 2 juta (ton)," ujar dalam konferensi pers, di Kantor Perum Bulog, Kamis (11/1/2024).
Bayu mengatakan saat ini kuota impor 2 juta ton untuk 2024 belum dilakukan kontrak dengan negara manapun. Karena saat ini masih ada proses beras impor yang masih sisa penugasan tahun 2023 sebanyak 500 ribu ton.
Selain itu, Bulog juga mengatur bagaimana masuknya impor beras saat ini. Menurut Bayu, tidak mudah melakukan impor karena harus juga memesan kapal dan kontainernya.
"Kenapa 2 juta itu belum kita lakukan tender? Nggak mudah dapat kapal dan kontainer," ucapnya.
Meski demikian, dia memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) 1,3 juta ton saat ini cukup untuk operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan beras untuk Januari, Februari, Maret 2024.
"1,3 juta itu dalam gudang, bongkar, dalam perjalanan masuk gudang, sudah di tangan itu 1,3 juta. Cukup (untuk bantuan pangan dan operasi pasar). Kan tadi 220 kali tiga, sebulan kan cuma 660 ribu (bantuan pangan). Katakanlah ditambah 100 ribu SPHP tambah 300 ribu jadi 900. Kalau stok 1,3 juta berarti kan cukup," jelas dia.
Perum Bulog mendapatkan penugasan impor beras dari pemerintah untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). CBP ini akan digunakan untuk menyalurkan bantuan pangan dan operasi pasar. Kedua program itu dilakukan sebagai langkah menekan harga beras yang saat ini tinggi.
Pada 2023, Perum Bulog mendapatkan penugasan impor 2 juta ton kemudian ditambah penugasan sebanyak 1,5 juta ton. Penugasan pertama telah terealisasi semua dan yang kedua baru masuk 1 juta ton. Sisa 500 ribu ton akan masuk di Januari 2024.