Bentrok Tentara dan Pemberontak di Suriah, 8 Orang Tewas
20-November-24, 01:44Delapan warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dalam pertempuran antara tentara dan pemberontak di barat laut Suriah. Sementara 19 orang lainnya terluka.
Dilansir AFP, Selasa (2/1/2024), pertempuran tersebut terjadi antara tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok Islam yang dipimpin oleh bekas cabang Al-Qaeda di Suriah.
"Seorang pria lanjut usia, seorang wanita dan putrinya yang masih kecil tewas dan 10 warga sipil lainnya terluka dalam pemboman yang dilakukan HTS di desa Nubul dan Zahraa, di bagian provinsi Aleppo yang dikuasai rezim Suriah," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
HTS dan kelompok lainnya menguasai sebagian besar provinsi Idlib dan sebagian provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia.
Observatorium mengatakan tentara Suriah membalas dengan membom daerah pemukiman di kota Darat Izza di Aleppo. Hal ini menewaskan tiga warga sipil dan melukai sembilan lainnya.
Pemantau perang berbasis di Inggris yang memiliki jaringan sumber di Suriah itu mengatakan pemboman tersebut terjadi di toko roti, masjid, pembangkit listrik, dan pasar populer.
Sementara itu, tembakan artileri tentara menewaskan dua warga sipil lainnya di desa Burj Haidar di Aleppo.
Tindakan keras brutal pemerintah Suriah terhadap protes yang terinspirasi Arab Spring yang meletus pada tahun 2011 berkembang menjadi perang dahsyat yang melibatkan tentara asing, milisi, dan jihadis.
Lebih dari setengah juta orang tewas dalam konflik tersebut.
Pekan lalu, serangan udara Rusia di provinsi Idlib, menewaskan lima warga sipil dari keluarga yang sama, termasuk tiga anak-anak, menurut tim penyelamat dan Observatorium.
Moskow adalah salah satu pendukung utama Assad, yang memberinya dukungan militer, politik dan ekonomi dalam perang saudara di negara tersebut.
Intervensi Rusia dalam perang sejak tahun 2015 telah membantu pasukan yang setia kepada Assad merebut kembali sebagian besar wilayah mereka yang hilang dalam konflik tersebut.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia dan Turki diumumkan di Idlib setelah serangan pemerintah Suriah pada Maret 2020, namun telah berulang kali dilanggar.
Lihat juga Video: Ledakan Bom Mobil di Suriah, 15 Orang Tewas