Pilot Susi Air yang Disandera WN Selandia Baru, Heboh Diberitakan Media Luar
20-November-24, 01:33Pilot Susi Air yang kabarnya disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ternyata warga negara Selandia Baru. Kabar ini ramai diulas media asing.
Pilot Susi Air bernama Phillip Mark Mehrtens menjadi salah satu orang yang disandera oleh KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. Philip diketahui berkewarganegaraan Selandia Baru. Berita disanderanya Philip langsung jadi headline media di negeri Kiwi.
Media Stuff NZ, menulis Philip rela terbang jauh dari kampung halamannya dan di daerah yang berbahaya, hanya untuk mencari nafkah buat keluarganya.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Papua Barat, Sebby Sambom menyebut Philip disandera sebagai bagian perjuangan mereka untuk merdeka dari Indonesia.
Selain itu, Philip yang WN Selandia Baru, menjadi sandera karena Selandia Baru bersama Australia dan Amerika Serikat disebut memiliki kerja sama di bidang militer dengan Indonesia.
"Kami telah menyandera pilot dan kami tidak akan melepaskannya kecuali Indonesia mengakui dan membebaskan Papua dari kolonialisme Indonesia," kata Sambom, dikutip dari Stuff NZ, Kamis (9/2/2023).
Menurut keterangan rekan kerja sesama pilot, Susi Air adalah maskapai pertama yang mempekerjakan Philip setelah dia menyelesaikan sekolah pilot. Philip sendiri dikenal sebagai seorang family man.
"Phil adalah orang yang sangat baik, dia sangat tulus. Tidak ada yang pernah berkata jelek tentangnya," mantan pilot Susi Air dari Selandia Baru yang tidak disebutkan identitasnya.
Sebelum insiden ini terjadi, Philip sudah diwanti-wanti oleh Susi Air untuk selalu berhati-hati.
"Para pilot disarankan untuk tetap low profile, berpergian dalam kelompok, selalu pergi bersama sopir ketika berada di darat dan jangan pernah pergi meninggalkan bandara saat malam," imbuhnya.
Philip besar di Christchurch dan pergi sekolah penerbangan di International Aviation Academy yang berada di kota tersebut. Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins akan memberikan dukungan yang diperlukan guna menyelamatkan Philip.
"Kami memberikan dukungan konsuler yang dibutuhkan oleh untuk Mehrtens, tapi pemerintah akan menjaga agar komentar dari publik tetap minimum," pungkas Hipkins.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan lokasi pilot tersebut sudah terdeteksi, tapi memang belum dievakuasi.
"Belum (dievakuasi), tapi sudah terdeteksi. Prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya," kata Yudo di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).