Terungkap Alasan Bocah 9 Tahun Nekat Nyetir Toyota Rush
20-November-24, 01:23Bocah 9 tahun nekat nyetir Toyota Rush hingga celaka rupanya terinspirasi dari permainan di internet. Mobil itu dikendarai tanpa ada suruhan dari orang lain.
Aksi bocah 9 tahun nyetir Toyota Rush bikin heboh. Bocah itu diketahui nekat mengemudikan mobil milik tetangga saat sedang bermain. Saat dikemudikan bocah tersebut, mobil Toyota Rush berkelir silver sempat menabrak mobil-motor sebelum akhirnya menghantam tiang lampu merah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Belakangan diketahui bocah 9 tahun itu nekat nyetir karena lihat gim di internet. Bocah itu terobsesi dengan gim hingga nekat nyetir mobil tetangga dan berujung celaka.
"Dia terobsesi dengan internet. Jadi dia biasanya belajar di internet, karena anaknya tidak pernah memegang atau mengendarai mobil. Gim, jadi dia gim dari internet. (Gim simulator) Iya itu," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi dikutip detikNews.
Dijelaskan lebih lanjut, aksi bocah murni karena melihat permainan di internet. Bocah itu tak mendapat suruhan untuk mengemudikan Toyota Rush tersebut.
"Sudah kita tanyakan sama orang tuanya, tidak disuruh, tapi dia masuk mobil, langsung dibawa kendaraannya," kata lanjut Nurma.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Namun sangat disayangkan bisa-bisanya bocah nekat mengambil kunci dan nekat mengemudikan mobil gegara terinspirasi dari internet. Padahal mengendarai mobil bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan keahlian dalam mengemudi sekaligus mengelola emosi dengan baik untuk menghindari hal-hal tak diinginkan di jalan.
Hal inilah yang belum dimiliki oleh anak di bawah umur ketika dipaksa berkendara. Tak heran kalau ada yang nekat berkendara, ujungnya pasti tabrakan.
"Gila, anak 9 tahun, nggak yakin kalau bisa mengemudi mobil. Kalaupun sampai anak tersebut bisa pasti ujungnya pasti nabrak," ungkap Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.
Lanjut Sony menjelaskan, anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tak jarang juga beberapa yang nekat, sebagaimana terjadi di Kemang hingga menyebabkan kecelakaan. Orang tua harusnya mengawasi lebih ketat gerak-gerik anak agar kejadian serupa tak terulang. Agar kejadian serupa tak terulang, menurut Sony orang tua juga harus mendapat hukuman tegas. Kalau tidak, bukan tak mungkin kejadian semacam ini akan terjadi lagi.
"Jika penyelesaiannya materai aja sih nggak ngasih yang bersangkutan pelajaran, boro-boro berubah, jika hukumannya ringan maka di kemudian hari akan mengulangi perbuatannya," pungkas Sony.