Perjalanan Menembus Hutan dan Semak Menuju Air Terjun Muncar Wonogiri
19-November-24, 21:08WONOGIRI, media nasional sebelumnya, seperti yang dilansir oleh kumpulan berita terkini – Menikmati kesegaran air terjun di kawasan pegunungan merupakan aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi liburan. Selain segar, air yang bersumber langsung dari pegunungan juga sejuk dan dingin.
Air terjun yang sejuk, segar, dan dingin tentunya ada di kawasan pegunungan dengan lebatnya pepohonan. Selain itu, air terjun dengan kondisi tersebut juga berada di ketinggian setidaknya sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Bagi warga Wonogiri dan sekitarnya, ada satu air terjun yang begitu sejuk dan segar di kabupaten dengan slogan “Sukses itu”. Obyek wisata itu bernama Air Terjun Muncar.
Lokasi Air Terjun Muncar berada di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Lokasi obyek wisata ini tidak jauh dari Bendungan Candi Muncar yang berbentuk seperti telaga di kaki pergunungan hijau.
Menembus hutan dan semak
Sejatinya, Air Terjun Muncar merupakan sumber dari Telaga Muncar yang berada di tengah hamparan Pergunungan Lawu Selatan. Rute menuju Air Terjun Muncar bisa ditempuh dari pintu masuk Bendungan Candi Muncar.
Namun jika Bendungan Candi Muncar tidak jauh dari area parkir kendaraan, menuju Air Terjun Muncar tidaklah demikian. Pengunjung harus berjalan kaki melalui jalan setapak selama kurang-lebih satu jam untuk sampai ke titik air terjun.
Jalan setapak menuju Air Terjun Muncar berada di celah-celah pegunungan yang menjulang tinggi. Awal perjalanan, jalan setapak masih terlihat jelas. Namun semakin jauh melangkah, beberapa titik jalan setapak akan cukup terhalang oleh rumput yang cukup rimbun.
Tak jarang pengunjung harus berjalan sambil menyingkirkan dahan rumput yang melintang di depannya. Selain itu, tantangan selanjutnya adalah pengunjung harus melintasi beberapa aliran sungai. Untungnya aliran sungai dangkal tidak terlalu deras.Kondisi jalan cukup datar, setidaknya sampai tengah perjalanan. Jika sudah menjumpai tanjakan yang cukup terjal, itu menunjukkan jika menuju titik air terjun sudah sampai setengah jalan.
Tanjakan terjal tidak hanya satu. Nantinya cukup banyak tanjakan dan turunan yang harus dilalui. Kondisi itu membuat perjalanan cukup melelahkan, terutama bagi mereka yang datang tanpa persiapan fisik.
Untungnya hutan di sepanjang jalan setapak cukup lebat sehingga panas matahari siang ketika cerah tidak terasa. Namun jika mendung, kondisi jalan setapak akan cukup suram, gelap, dan menyeramkan.
Dihinggapi lintah
Hutan dan semak yang cukup lebat membuat kondisi jalan setapak menjadi becek, licin, serta lembab pada musim hujan. KompasTravel mengalami sendiri kondisi jalan seperti itu saat menuju Air Terjun Muncar, Rabu (17/04/2019) lalu.
Menapaki jalan setapak di musim hujan ternyata bukan hanya harus berhadapan dengan kondisi becek dan licin. Pengunjung hendaknya bersiap jika kakinya dihinggapi hewan khas musim hujan, yakni pacet.