Rupiah Bertenaga ke Rp16.394 per Dolar AS Sore Ini

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.394 per dolar AS pada Senin (24/6) sore. Mata uang Garuda menguat 56 poin atau 0,34 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp16.431 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, yuan China menguat 0,01 persen, bath Thailand 0,19 persen, ringgit Malaysia 0,01 persen, dolar Singapura 0,09 persen, dan rupee India 0,04 persen.

Di sisi lain, won Korea Selatan melemah 0,07 persen, peso Filipina minus 0,01 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang negara maju kompak menguat. Franc Swiss menguat 0,01 persen, poundsterling Inggris 0,09 persen, euro Eropa 0,18 persen, dolar Kanada 0,08 persen, dan dolar Australia 0,02 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah tak lepas dari respons positif pasar terhadap anjuran Dana Moneter Internasional (IMF).

IMF mengingatkan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk berkomitmen menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Hal ini dibutuhkan demi mencapai visi Indonesia Emas 2045," kata Ibrahim melalui riset hariannya.

IMF melihat fiskal Indonesia akan mengalami ekspansi pada 2024 dan 2025. Namun, IMF melihat defisit yang sedikit lebih kecil akan mendukung pertumbuhan dan bauran kebijakan yang lebih seimbang sekaligus menjaga ruang kebijakan untuk merespons risiko negatif.