Basarnas Sisir Warga yang Evakuasi Mandiri Saat Erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara
19-November-24, 18:11Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan - Basarnas berupaya melakukan penyisiran di sekitar Gunungapi Ruang, Sulawesi Utara pasca terjadi erupsi.
Hal ini dilakukan sebab, saat terjadinya erupsi, banyak warga yang berupaya melakukan evakuasi secara mandiri.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Manado Jandry Paendong mengatakan dalam upaya melakukan penyisiran itu, pihaknya akan menggunakan perahu karet yang akan dikawal oleh KN Bima Sena
"Kenapa kami menggunakan perahu karet? Karena semalam masyarakat evakuasi mandiri tapi arahnya sudah tidak tahu ke mana akibat letusan gunungapi, material-material berupa batu-batu kecil yang jatuh sehingga masyarakat kocar-kacir untuk mencari jalan evakuasi," kata Jandry Paendong dikutip Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan.
"Jadi perkiraan kami, jangan sampai ada masyarakat yang berada di pegunungan dekat pesisir pantai yang membutuhkan pertolongan, kami akan melakukan evakuasi terhadap masyarakat tersebut," sambung dia.
Sebelumnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D mengatakan berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, erupsi tersebut menyebabkan hujan abu disertai batu dan kerikil yang mencapai ke permukiman warga di pesisir Tagulandang.
Beberapa warga, dilaporkan terkena lontaran kerikil dan bebatuan tersebut dan sudah mendapat penanganan intensif.
Untuk menghindari dampak erupsi yang lebih parah, Pemeritah Kabupaten Sitaro mengevakuasi 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente.
Lokasi pengungsian berada di SMP Negeri 1 Tagulandang dengan pengungsi yang tercatat sebanyak 45 jiwa.
Sementara itu, kurang lebih 783 jiwa lainnya mengungsi di rumah kerabat yang berada di daratan Pulau Tagulandang.
"Pihak BPBD Kabupaten Sitaro terus berkoordinasi dengan lintas instansi terkait guna monitoring, kaji cepat dan upaya penyelamatan masyarakat terdampak. BPBD juga telah memberikan bantuan berupa 123 lembar tikar, 123 lembar selimut dan 400 lembar masker kepada masyarakat," kata Abdul Muhari.
Pemerintah Kabupaten Sitaro bersama pihak terkait, kata dia, juga tengah menyiapkan alat angkut untuk mengevakuasi warga menggunakan Kapal Ferry KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah perahu penyeberangan milik warga.
Basarnas juga menurunkan KM Bima Sena untuk membantu proses evakuasi warga.
"Sebagai upaya percepatan penanganan daruat, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah menetapkan Status Tanggap Darurat melalui SK Bupati Sitaro Nomor 100/2024 terhitung selama 14 hari mulai tanggal 16 - 29 April 2024," kata Abdul Muhari.