Incar Rp72,19 Miliar Untuk Ekspansi, Begini Prospek IPO Xolare (SOLA)

Jakarta, Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia - Perusahaan perdagangan aspal, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) bakal segera melantai di bursa melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO).

Rencana IPO dimulai dengan menawarkan saham baru sebanyak-banyak 656,25 juta lembar yang setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Saham baru ini kemudian dihargai di rentang Rp100 - Rp110 per lembar-nya, dengan begitu SOLA bakal meraup dana segar maksimal sebesar Rp72,19 miliar.

Periode penawaran awal (book building) sudah dimulai kemarin, Selasa (16/4/2024) dan akan berakhir pada 19 April 2024 mendatang. Guna mencermati tahapan pelaksanaan IPO, kita bisa mencermati jadwalnya sebagai berikut :

Penawaran Awal : 16 - 19 April 2024Tanggal Efektif : 26 April 2024Masa Penawaran Umum : 30 April - 3 Mei 2024Tanggal Penjatahan : 3 Mei 2024Tanggal Distribusi Saham : 6 Mei 2024Tanggal Pencatatan Perdana : 7 Mei 2024

Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yang ditunjuk pada proses IPO SOLA ini adalah PT UOB Kay Hian.

Penggunaan Dana IPO

Dana segar yang didapatkan dari IPO rencananya bakal digunakan seluruhnya untuk ekspansi bisnis perusahaan. Alokasi paling banyak senilai Rp48,27 M atau sekitar 66.87% diberikan ke lima anak usahanya untuk peningkatan modal.

Berikut rincian penggunaan dana ke-lima anak usaha SOLA :

Kemudian sisanya sekitar Rp23,92 M atau setara 33,13% akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian persedian aspal, biaya operasional kantor, biaya marketing, biaya leasing kendaraan operasional, dan gaji karyawan.

Dengan komitmen perusahaan yang akan memfokuskan dananya untuk ekspansi, lantas bagaimana kinerja SOLA dalam menghasilkan profitabilitas?

Profitabilitas SOLA

Menilik hingga Oktober 2023, perusahaan mencatat pendapatan senilai Rp48,50 miliar. Nilai ini turun 7,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sama halnya dengan pendapatan, laba perusahaan juga susut cukup signifikan, lebih dari 80% menjadi Rp1,94 miliar saja.

Jika ditelusuri, penurunan laba terjadi karena sejumlah beban yang meningkat, seperti beban pokok pendapatan naik dari Rp2819 miliar menjadi Rp30,41 miliar, beban usaha melambung lebih dari 40%, hingga pajak penghasilan meroket nyaris tiga kali lipat.

Sementara itu, jika menilik pada kinerja tahunan sejak 2020 - 2022 menurut data prospektus perusahaan terpantau masih mencatatkan kinerja laba yang bertumbuh positif, kendati pada 2022 pendapatan sempat ada pelemahan.

Bagaimana Kesehatan Neracanya?

Kinerja profitabilitas yang melemah ini tentunya perlu ditelisik lagi terhadap neraca-nya. Pasalnya, jika perusahaan mencatatkan laba yang rendah, implikasinya untuk dialokasikan ke modal hingga potensi dividen akan turun.

Maka dari itu, tidak heran jika perusahaan butuh dana dari IPO untuk menopang operasional dan ekspansi bisnisnya ke depan.

Perkembangan yang mencolok dari neraca perusahaan dalam kurun waktu 10 bulan adalah pemangkasan kas perusahaan dari Rp26,42 miliar menjadi Rp7,73 miliar saja. Jika ditelusuri ternyata kas perusahaan ini digunakan lebih dari Rp20 miliar untuk membayar utang bank.

Jadi, perusahaan juga mencatatkan penyusutan total liabilitas yang signifikan, nyaris 35%. Hasilnya, perusahaan bisa mencatatkan rasio keuangan yang cukup baik di mana Debt Service Coverage Ratio (DSCR) berhasil ditekan jadi 0,67 kali dibandingkan tahun 2022 yang menyentuh 1,49 kali.

Dengan penyusutan utang yang signifikan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan SOLA masuk kategori saham syariah.

Valuasi SOLA

Berikutnya, jika melihat secara valuasi, saham SOLA terbilang cukup premium. Dengan harga penawaran Rp100 - Rp110 per lembarnya, berdasarkan Price to Book Value (PBV) SOLA saat ini dihargai 4,59 - 5,05 kali. Nilai ini cukup tinggi dibandingkan dengan nilai rule of thumb 1 kali PBV. Berdasarkan PER juga overvalue dengan nilainya yang mencapai ratusan.

Kumpulan berita terkini mengutip laporan RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

https://www.cnbcindonesia.com/research/20240417114041-128-530972/incar-rp7219-miliar-untuk-ekspansi-begini-prospek-ipo-xolare--sola-