Penyelidikan Video Asusila Menggemparkan Ngawi: Polisi Buru Penyebar, Identitas Pemeran Ditelusuri
Skandal Video Asusila Guncang Ngawi, Polisi Lakukan Investigasi Mendalam
Kasus beredarnya video asusila yang melibatkan seorang pria bertato dan seorang remaja putri telah menggemparkan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pihak kepolisian setempat kini tengah melakukan investigasi intensif untuk mengungkap identitas para pelaku dan pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut.
Kejadian ini bermula ketika serangkaian video pendek dengan durasi bervariasi, mulai dari 15 detik hingga 49 detik, beredar luas melalui platform media sosial dan aplikasi pesan instan. Dalam video-video tersebut, terlihat seorang pria dengan tato yang mencolok bersama seorang perempuan yang diduga masih berusia remaja. Adegan-adegan dalam video tersebut jelas melanggar norma kesusilaan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Menanggapi kasus ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Ngawi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jhosua Peter Krisnawa, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas para pelaku. Ia menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah mengidentifikasi dan menangkap penyebar video, karena tindakan mereka telah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta berpotensi merusak moralitas generasi muda.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk menemukan dan menangkap pelaku penyebaran video tersebut. Tindakan mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga meresahkan masyarakat," ujar AKP Jhosua.
Selain memburu penyebar video, pihak kepolisian juga tengah berupaya mengidentifikasi kedua pemeran dalam video tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui motif pembuatan video dan memastikan perlindungan terhadap korban, khususnya jika terbukti bahwa pemeran perempuan masih di bawah umur.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Ngawi, Lena, menyatakan keprihatinannya atas kasus ini. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kepolisian untuk memastikan apakah pemeran perempuan dalam video tersebut merupakan siswa dari salah satu sekolah di Ngawi.
"Kami masih melakukan penelusuran untuk memastikan apakah yang bersangkutan adalah siswa kami atau bukan. Jika memang benar, kami akan memberikan pendampingan dan perlindungan yang dibutuhkan, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak," kata Lena.
Lena menambahkan bahwa hak pendidikan korban akan tetap dijamin, dan pihak sekolah tidak akan serta merta mengeluarkan siswa tersebut. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang bijaksana dan humanis dalam menangani kasus ini, demi kepentingan terbaik bagi anak.
Kasus video asusila ini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak di Ngawi. Masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, kasus ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya etika bermedia sosial dan perlindungan terhadap anak dari eksploitasi.