7 Nelayan Aceh Hilang sejak Juli, Ternyata Ditahan di Myanmar

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional– Sebanyak tujuh nelayan asal Aceh Timur yang sempat kehilangan kontak sejak Juli 2024, kini diketahui dalam keadaan selamat.

Mereka saat ini ditahan oleh otoritas negara Myanmar setelah kapal mereka terombang-ambing di laut akibat kehabisan bahan bakar.

Para nelayan tersebut berangkat menggunakan KM Aslam Samudera dari Kuala Idi, Aceh Timur, pada 11 Juli 2024.

Namun, cuaca buruk dengan angin kencang dan gelombang laut tinggi membuat kapal mereka terseret hingga ke wilayah Myanmar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Aliman menjelaskan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon telah mengambil langkah untuk menangani kasus ini.

"Saat ini, semua nelayan sudah didampingi oleh pengacara yang disediakan KBRI Yangon dan kami terus memantau proses hukum yang sedang berlangsung," ujar Aliman pada Rabu (9/10/2024).

Aliman menyebutkan, pihaknya tengah menunggu keputusan pengadilan Myanmar terkait nasib tujuh nelayan tersebut.

"Semoga keputusan pengadilan bisa segera keluar dan tidak terlalu lama," harapnya.

Jika pengadilan Myanmar memutuskan para nelayan bebas, DKP Aceh akan segera bekerja sama dengan KBRI Yangon untuk memulangkan mereka ke Aceh.

Saat ini, DKP Aceh juga terus berkoordinasi dengan Kemlu untuk melengkapi dokumen dan administrasi yang diperlukan.

"Kami sudah melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan. Jika ada perkembangan terbaru, akan langsung kami sampaikan kepada keluarga nelayan," pungkas Aliman.

https://regional.kompas.com/read/2024/10/10/083556178/7-nelayan-aceh-hilang-sejak-juli-ternyata-ditahan-di-myanmar