AS Hengkang Dari Proyek Gasifikasi Batu Bara, PTBA Jajaki Partner Baru
19-November-24, 11:38Jakarta, Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membeberkan kabar terbaru progres dari pencarian partner baru menggantikan perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals, Inc yang keluar dari proyek kerjasama gasifikasi batu bara dengan PTBA dan Pertamina.
SVP Project Management Office PTBA Setiadi Wicaksono mengungkapkan saat ini pihaknya terus mendorong agar program hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) bisa berjalan. Salah satunya, Setiadi mengatakan pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan beberapa mitra strategis usai hengkangnya Air Products.
"Dapat kami sampaikan untuk update dari sisi proyek coal to DME, memang saat ini kami sedang melakukan menjajakan ke beberapa calon mitra, strategis untuk pengembangan ini, menyusul dari mundurnya air product di tahun lalu," jelasnya dalam paparan Public Expose Live 2024, disiarkan daring, Selasa (27/8/2024).
Lebih lanjut, Setiadi klaim pihaknya saat ini tengah mempertimbangkan berbagai sisi kerjasama gasifikasi batu bara tersebut. Mulai dari sisi pendanaan, kelayakan teknologi, hingga kepemilikan pasarnya.
"Jadi harapannya nanti partner baru yang diperoleh oleh Bukit Asam, nantinya tepat, sasaran, dan juga bisa nantinya secara teknis maupun juga ekonomis, mampu untuk mendevelop proyek coal to DME yang memang sesuai dengan apa yang diharapkan, dari sisi harga patokan yang diharapkan oleh pemerintah," tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, ada beberapa calon mitra potensial asal China untuk melanjutkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Namun, perusahaan yang cukup serius dalam mengerjakan proyek ini salah satunya adalah East China Engineering Science and Technology Co.,Ltd.
"Dari beberapa perusahaan China yang paling serius itu namanya East China Engineering Science and Technology Co.,Ltd. Itu yang sekarang ini yang paling serius yang kami jajaki untuk masalah DME, di samping kami berbicara mengenai keekonomian," ungkap Arsal dalam Konferensi Pers, Jumat (8/3/2024).
Arsal menegaskan, pihaknya masih akan tetap berkomitmen melanjutkan proyek ini sekalipun Air Products and Chemicals hengkang. Bahkan, nantinya perusahaan tidak hanya berfokus pada proyek gasifikasi batu bara menjadi DME saja.
"Kami akan melakukan penjajakan ini kami fokus juga tak hanya DME, kami juga fokus turunan lainnya etanol metanol kami juga sedang melakukan kajian," tambahnya.
Seperti diketahui, program hilirisasi batu bara yang digencarkan Presiden Jokowi hingga kini tak kunjung jalan. Terlebih, ketika perusahaan petrokimia asal AS, yakni Air Products and Chemicals Inc, mundur dari dua proyek gasifikasi batu bara di Indonesia.
Padahal, Presiden Jokowi membanggakan proyek gasifikasi batu bara ini karena bisa menekan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) nasional, dan pada akhirnya bisa menghemat devisa negara.
5 Tahun Transformasi BUMN, PTBA Hadirkan Energi Tanpa Henti