City Vision Revolusi Periklanan Lewat Kolaborasi dengan Transjakarta
19-November-24, 01:59City Vision sebagai media luar ruang yang memiliki transit advertising network terbesar di Indonesia meresmikan kolaborasi dengan PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta pada Senin (25/3) di Halte Transjakarta Tosari, Menteng, Jakarta Pusat.
Melalui peluncuran City Vision Bus Shelter Advertising, City Vision menjadi satu-satunya perusahaan media Out-of-Home (OOH) yang terhubung dengan seluruh jaringan Transjakarta, mulai branding bus hingga ruang iklan baik di dalam maupun di luar halte BRT.
Head of Brand Marketing & Communications City Vision, Ayu Paramita menyampaikan kebanggaan atas kesempatan mempersembahkan inovasi terbaru berupa pengenalan desain-desain dari halte bus Transjakarta.
"Kami dengan bangga akan mempersembahkan inisiatif baru, yaitu pengenalan desain-desain dari halte bus Transjakarta, yang telah kami rancang khusus sebagai bentuk media promosi untuk pemasaran dan merek-merek tertentu," ujar Ayu dalam konferensi pers, Senin (25/3).
Saat ini, kolaborasi City Vision dan Transjakarta dapat dinikmati di tiga Halte BRT, yaitu Halte Tosari dengan desain Starry Night, Halte Dukuh Atas dengan desain Water Lilies & Poppy Field, serta Halte GBK dengan desain Portrait of Adele Bloch-Bauer, dan sisi sebaliknya dengan desain Mount Fuji.
Head of Corporate Strategy & Media Planning City Vision, David Sommer menyatakan bahwa pemilihan halte Transjakarta sebagai media promosi bertujuan agar iklan yang ditampilkan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan sehari-hari masyarakat.
"Pemilihan halte didasarkan pada wilayah dominasi Sudirman-Thamrin, yang dikenal memiliki audiens prime dan produktif, dekat dengan populasi pekerja, pusat-pusat perkantoran, serta pusat perbelanjaan," papar David.
Adapun City Vision hingga sekarang telah merancang interior dan eksterior pada 10 halte mencakup Dukuh Atas, Tosari, Bundaran HI, Polda Metro, GBK, Monas, Karet Sudirman, CSW Asean, Harmoni, dan Ragunan, serta bus Transjakarta.
David menyatakan, pihaknya mendorong merek untuk lebih berani dalam beriklan dan berinteraksi dengan audiens melalui seni.
"Kami juga telah mengidentifikasi penonton yang bepergian di halte tertentu, termasuk banyak pekerja kantoran, pelajar, dan lainnya. Berdasarkan informasi tersebut, kami dapat merekomendasikan kepada merek tentang pemberhentian mana yang paling sesuai dengan merek mereka," katanya.
Tak hanya menjadi iklan yang bernilai unik bagi merek yang ingin meningkatkan kesadaran atau awareness, kolaborasi dengan Transjakarta sekaligus mendorong penggunaan transportasi publik dengan penyajian suasana yang baru dan memukau.
Selain itu, City Vision turut menghiasi jalan-jalan utama dan stasiun-stasiun kereta api melalui tampilan LED digital dan billboard berkualitas tinggi yang menemani penumpang atau komuter mulai keberangkatan hingga tujuan.
"Layanan kami melampaui media OOH tradisional. Kami meningkatkan secara digital semua aset kami dengan kemampuan konten dinamis, pelacakan WiFi, dan integrasi O2O, membuat kesadaran yang terukur dan retargeting sekarang menjadi mungkin untuk media OOH," ujar David.
Head of Marketing Transjakarta, Mahal Rivero menyatakan kekaguman atas beragam ide yang dihasilkan dari kolaborasi City Vision dan Transjakarta uang mengintegrasikan unsur lukisan yang populer di seluruh dunia, mulai karya Van Gogh, Claude Monet, Gustav Klimt, serta Katsushika Hokusai.
Mahal menegaskan, Transjakarta selalu terbuka untuk kesempatan berkolaborasi.
"Dengan kolaborasi ini, Transjakarta berkomitmen untuk menjadikan halte-halte strategis tidak hanya sebagai tempat meeting hub, melainkan juga sebagai media promosi yang efektif bagi mitra," kata Mahal.
City Vision adalah penyedia media terbaik di Indonesia yang didirikan pada 2008 dengan tujuan menciptakan perjalanan yang menginspirasi lewat ekosistem data dan iklan yang paling efektif, mudah diakses, dan inovatif, sehingga merevolusi konektivitas dengan audiens.