Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga
18-November-24, 23:17Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, peluangnya untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2024 masih tergantung dengan keputusan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau saya, karena sebagai anggota partai dan juga di PKS sebagai Ketua Dewan Pakar PKS, saya akan mengikuti ketentuan dan arahan dari partai atau DPP," kata Idris, Kamis (27/6/2024).
Selain itu, Idris juga mengaku masih membutuhkan pandangan dari para kerabatnya soal kemungkinan maju di Pilkada Jabar 2024.
"Tapi, terkait dengan masalah amanat eksekutif, saya akan konsultasi pada orang-orang spesial saya. Pada istri, keluarga, pada guru saya, yang belum tentu mereka setuju saya mencalonkan atau dicalonkan," tutur Idris.
Meski demikian, Idris tidak dapat mengabaikan sejumlah aspirasi dari masyarakat yang mengharapkannya maju di Pilkada Jabar 2024.
"Mungkin ada sebagian masyarakat ingin saya melanjutkan pemerintahan yang saya di Kota Depok (ini) sudah selesai. Mungkin ya," ujar Idris.
Sebelumnya diberitakan, sebuah baliho yang menunjukkan dukungan kepada Wali Kota Depok Mohammad Idris untuk maju jadi calon gubernur (Cagub) Jawa Barat muncul di Jalan Margonda Raya, Beji, Kota Depok.
Baliho itu berbentuk persegi panjang yang berlatar warna putih dengan sedikit sentuhan warna oranye di tiap sudut dan menampilkan wajah Idris di bagian tengah.
Tepat di atas foto Idris, terdapat tulisan yang berisi "Kami mendukung Bpk KH Dr Mohammad Idris, MA menjadi Bakal Calon Gubernur Jawa Barat 2025-2030".
Di bawahnya, juga terdapat kalimat "Ayo, Berkhidmad (Bersama KH M Idris A Shomad) di Jawa Barat KH Mohammad ldris, Pantas Menjadi Gubernur Jawa Barat".
Di bagian bawah foto ldris, terlihat beberapa nama organisasi masyarakat, yakni Aliansi Masyarakat Pecinta Ulama dan Habib (AMPUH), Smile, Sahid, BAJA No 1 (Bersama Untuk Jabar), KH Sabar (Kahiji Bersama Jabar), Gema (Gerakan Emak-Emak), dan Simponi (Sohib Mpok Nuryani).