Detik-detik Kecelakaan Maut Tewaskan Ibu dan 2 Anaknya di Bandung, Berawal Sopir Mobil Hendak Hindari Longsoran
18-November-24, 22:37Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kecelakaan maut yang menewaskan seorang ibu dan dua orang anaknya di jalan Kampung Pasir Pogor, RT 02 RW 09, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Jumat (29/4/2022) berawal saat sopir mobil hendak menghindari longsoran.
Detik-detik kecelakaan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 2346 IL itu diungkap oleh Aten Sutisna (53), sopir dari mobil tersebut yang juga kepala keluarga dari korban.
Dalam insiden tersebut, Aten mengalami luka ringan pada pelipis sebelah kanan.
Ditemui di rumah duka, Aten menyebutkan ia sudah biasa melintasi jalan tersebut sehingga ia amat percaya diri bisa sampai dengan selamat.
"Padahal jalan ke sini sudah biasa, jam berapa juga. Saya terus maju meskipun enggak ada penerangan jalan, tapi lampu mobil bagus kan. Semuanya normal enggak ada apa-apa," ungkap Aten.
Peristiwa itu terjadi saat Aten dan keluarganya dalam perjalanan mudik dari Jakarta pada malam hari.
Penerangan di sepanjang jalan pun sangat minim.
Sekitar 2 kilometer sebelum sampai rumahnya, Aten merasa melihat kontur jalan menurun seperti bekas longsor.
Niat hati ingin menghindari longsoran, Aten membanting setirnya perlahan ke arah kiri.
Namun takdir berkata lain, mobil yang dikendarainya malah terjun bebas ke jurang setinggi 50 meter.
"Saya menghindari tanah itu dengan setir agak ke kiri. Saya lihat ada rumput nah saya injak itu enggak kencang. Saya sudah rem, kemudian saya ambil kanan. Waktu saya gas ternyata mobil bukannya maju malah nge-jungkel ke kiri dan jatuh ke jurang," ungkap Aten.
Benturan demi benturan Aten rasakan betul. Saat itu pula istrinya berteriak histeris sembari mengucap istigfar dan takbir.
"Istri saya teriak, Ya Allah sambil istigfar. Setiap jungkiran mobil saya sadar, saya juga istigfar terus sambil manggil anak-anak saya yang kondisinya tidur. Saya tahu di daerah itu enggak ada pohon besar. Saya tetap istigfar berharap mobil ini berhenti," jelasnya.
Hingga akhirnya, mobil tersebut berhenti jungkir balik dan mendarat di semak-semak dasar jurang. Suasana mencekam pun mulai terasa.
"Sampai kira-kira jungkiran ke berapa terbang baru berhenti. Di situ saya dengar ada suara air gemericik, ternyata sampai di kali. Saya berusaha keluar mobil, saya teriak-teriak sambil cari benda yang bisa diraih," ucap Aten.
Usai berhasil keluar dari mobil, Aten mendengar suara bocah meringkik.
Ia sadar suara itu ternyata suara anaknya paling bungsu yang selamat. Sementara istri dan dua anaknya yang lain tak ada suaranya sama sekali.
"Di situ kemudian ada warga yang turun bawa senter dan menolong saya sama keluarga. Saya diangkat termasuk dengan istri dan anak saya," tutup Aten.