Guru Korban Pelecehan Seksual di Sampang Diancam Dimutasi

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - HL, guru SDN di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh MF (57), kepala sekolah di SDN tersebut, mendapat dua kali ancaman.

Ancaman pertama diterima oleh HL melalui telepon seluler pada Sabtu (9/11/2023) malam. HL yang enggan menyebutkan identitas penelepon itu mengatakan, dirinya diminta mencabut laporan di Polres. Jika tidak, dirinya akan dimutasi dari SDN tersebut.

“Malam-malam saya ditelepon orang yang mengaku pejabat agar saya mencabut laporan di Polres Sampang. Namun, suami saya menolak dan memberikan dukungan agar tidak mencabut karena masalah harga diri dan pelajaran bagi pelapor,” kata HL melalui sambungan telepon, Senin (11/12/2023).

HL menambahkan, ancaman kedua disampaikan oleh salah satu aparat desa yang datang ke rumahnya bersama dengan salah satu pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sampang. HL disodori surat pernyataan untuk dimutasi dari sekolah tempat dirinya mengajar karena tidak mencabut laporan.

“Terlapor ini luar biasa bekingnya. Saya dan pelapor lainnya seharusnya dilindungi, justru mendapat intimidasi,” imbuhnya.

Seiring dengan adanya ancaman itu, HL dan para korban lainnya semakin kuat untuk menghadapi proses hukum yang sudah berjalan. Dirinya tidak gentar meskipun ada sederet pejabat yang ada di belakang terlapor.

"Ancaman itu nanti akan kami sampaikan ke penyidik polres sehingga kasus ini mendapatkan atensi dan dipercepat untuk menghindari masalah lain,” ungkapnya.

Sementara itu, MF, saat dikonfirmasi, mengaku tidak tahu terkait dengan adanya ancaman yang diterima pelapor. Bahkan dirinya juga tidak tahu jika ada permintaan mutasi kepada pelapor.

“Saya tidak tahu apa-apa,” ujar MF.

Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aipda Sukardono saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan dari pelapor soal intimidasi.

“Belum ada tambahan aduan kepada kami. Penyelidikan masih sedang berlangsung,” ungkap Sukardono.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/12/11/215214378/guru-korban-pelecehan-seksual-di-sampang-diancam-dimutasi