Cerita Pendaftar CPNS di Ponorogo Kesulitan Cari E-meterai, Ada yang Bolak-balik ke Kantor Pos
18-November-24, 17:25Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pendaftar di Kabupaten Ponorogoro, Jawa Timur mengalami kendala jelang penutupan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena sulit mendapatkan e-meterai atau meterai digital.
Padahal, meterai digital menjadi salah satu syarat untuk melengkapi dokumen pendaftaran.
“Saya baru mau mendaftar Selasa, 3 September malam. Di berbagai platform tidak ada,” ungkap salah satu pendaftar CPNS Pemkab Ponorogo, Andini Kumalasari, Kamis (5/9/2024).
Berbagai cara dia tempuh. Termasuk ke Kantor Pos karena ada informasi bahwa Kantor Pos juga menyediakan meterai digital.
"Kosong, Mas, kemarin pagi ke Kantor Pos kosong siang juga masih kosong, katanya gangguan seluruh Indonesia," kata Andini.
Hal yang sama dialami oleh Lidya warga Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Dia mengaku sudah bolak-balik mengecek platform yang menjual meterai digital.
“Juga saya ke Kantor Pos juga kosong. Ya masih usaha sambil terus memantau informasi di media siapa tahu kebijakannya berubah,” paparnya.
Lidya berharap ada kebijakan tersendiri seperti mengganti digital dengan meterai biasa.
“Ya seperti rekrutmen CPNS tahun-tahun sebelumnya. Pakai meterai bisa, ditempel lalu discan. Ribet banget sih,” pungkasnya
Sementra itu Kepala Kantor Pos Ponorogo Eko Ariwibowo mengatakan, dia sudah mendapat update dari Peruri sebagai penyedia e-meterai bahwa website sudah normal. Namun, pembelian e-meterai belum bisa dilakukan.
“Sampai saat ini untuk pembelian meterai digital tidak bisa dilakukan,” ungkap Kepala Kantor Pos Ponorogo, Eko Ariwibowo, Kamis (5/9/2024).
“Tadi pagi kami coba, kami buka di website untuk menyeriakan meterai digital. Namun, masih loading atau gangguan sistem,” katanya.
Eko mengaku bahwa tidak bisa melayani pembelikan sejak Selasa (3/9/2024). Dan gangguan sistem itu berlanjut hingga Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, dalam momen pendaftaran CPNS ini, biasanya dalam sehari pihaknya mampu menjual 300 hingga 400 buah e-meterai.
Kantor Pos, kata dia, melayani pembelian offline, tinggal masyarakat nanti yang membubuhkan sendiri.
“Tapi ya gangguan dari pusat kita juga tidak bisa apa apa," urainya.
Ketika ditanya sampai kapan? Eko mengaku tidak tahu sampai kapan gangguan pembelian e-meterai ini berakhir.
Untuk sementara waktu pihaknya sudah telah menempelkan informasi terkait gangguan yang sedang dialami oleh Peruri