Kopi Gerobak Keliling, Tren yang Memikat Anak Muda di Semarang

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Belakangan ini, gerobak kopi keliling memenuhi beberapa sudut Kota Semarang.

Salah satunya, di sepanjang Jalan Pahlawan, kawasan Pleburan, Kota Semarang.

Setiap siang hingga malam hari, kawasan tersebut menjadi pangkalan gerobak beragam merek kopi.

Bukan gerobak biasa, para pengemudi menggunakan sepeda listrik dengan kotak berwarna merah, kuning, biru, coklat, dan masih banyak lainnya.

Tentunya, hal tersebut menarik perhatian masyarakat di Kota Semarang, terlebih anak-anak muda.

Jika biasanya kafe menjadi tempat pilihan untuk nongkrong dan menikmati kopi, kini mereka bisa lebih mudah membeli kopi dari gerobak keliling.

Hal tersebut diakui oleh anak muda asal Tlogosari, Makiyah Ulna (24).

Dirinya menyebut, adanya gerobak kopi keliling sangat memudahkan dia mendapatkan kopi dengan harga yang lebih murah.

"Seringnya nongkrong ke kafe, tapi kok saya lihat di Semarang lagi rame kopi keliling ini. Jadi coba-coba saja, ternyata rasanya ya 10-12 lah, pasti tetap ada perbedaannya," ucap Makiyah, kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Selasa (29/10/2024).

Makiyah mengatakan, dirinya sudah mencoba dua merek kopi dari beberapa gerobak keliling di kawasan Pleburan.

Harga murah

Menurut dia, kopi keliling bisa menjadi solusi bagi anak muda sepertinya ketika ingin ngopi tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.

"Jelas harganya beda jauh kalau sama di kafe, kalau yang ini lebih praktis, ekonomis. Masuk lah di kantong anak muda, pelajar juga," tutur dia.

Hal senada diungkapkan oleh seorang pekerja swasta, Dani (24).

Dirinya menyebut, semenjak ada kopi gerobak keliling, ia menjadi lebih hemat.

"Kalau di kafe harganya mulai Rp 15.000 sampai Rp 50.000, bisa habis sampai yang Rp 100.000 juga ada. Kalau ini cuma butuh bujet Rp 8.000, sudah dapet kopi. Ya jadi lebih ekonomis," ucap Dani.

https://regional.kompas.com/read/2024/10/30/062420378/kopi-gerobak-keliling-tren-yang-memikat-anak-muda-di-semarang