Teror Pocong Dagelan Surabaya

Surabaya -

Warga Surabaya pernah dihebohkan dengan teror pocong di kawasan Wonorejo, Rungkut pada 2017. Kabar yang beredar viral di Facebook menyebutkan jika pocong tersebut adalah sebuah modus begal.

"Berharap berhati2 begal dengan modus pocong bagi pengendara yang lewat jembatan Merr arah Rungkut Wonorejo. Waspadalah-waspadalah..."

"Waspada...Begal berkedok pocong ada di Surabaya. Modus begal berkostum pocong diduga sudah ada di Surabaya. Beberapa waktu lalu sempat heboh begal bermodus pocong di Solo, kini KHS mendapatkan via WAG kalau ternyata di Surabaya sudah ada. TKP diduga di Wonorejo-Rungkut, sekitar depan Perbanas baru (Setelah Stikom) Surabaya. Monggo disimak gans.."

Begitu lah narasi yang viral tersebut. Narasi itu juga dibubuhi foto sesosok pocong palsu di tiang listrik.

Tak pelak, kabar itu membuat masyarakat cemas. Polisi pun sempat kalang kabut gegara viral teror pocong begal itu.

Polrestabes Surabaya lantas menerjunkan tim untuk menelusuri pocong tersebut. Mereka pun mendapatkan petunjuk penting.

Kabar itu beredar viral setelah adanya seorang sopir taksi yang berteriak ketakutan saat melintas di kawasan Wonorejo gara-gara melihat pocong. Teriakan itu ternyata didengar oleh dua orang satpam salah satu kampus di dekat lokasi.

Dua satpam itu adalah Miftahudin (26), warga Gunung Anyar Tengah dan M Darwoko (37), warga Kedungmangu, Sidotopo. Saat itu mereka sedang tugas malam.

Miftahudin melihat ada penampakan pocong yang tersorot lampu penerangan jalan. Pocong itu berdiri bersandar di tiang listrik

Miftahudin kemudian memanggil Darwoko. Mereka berdua segera menghampiri sang pocong. Miftahudin lalu menjepret pocong itu dengan kamera ponselnya. Miftahudin mengaku tak menyentuh pocong itu, namun dia yakin itu adalah pocong mainan karena tak bergerak. Mereka segera balik ke pos jaga. Sayangnya, mereka tak melaporkan kejadian itu ke polisi dan foto pocong itu berujung viral.

Belakangan setalah polisi turun tangan menemui kedua satpam tersebut, pocong itu ternyata hanya dagelan. Pocong itu dipasang oleh sekelompok anak di sekitar lokasi untuk lucu-lucuan sekaligus nge-prank pengendara yang melintas. Tak ada teror maupun modus begal.

"Ulah iseng tiga anak, saksi (Miftahudin dan Darwoko) yang mengetahui sudah kita periksa," kata Kapolrestabes Surabaya saat itu Kombes M Iqbal, 8 Juni 2017.

Kedua satpam itu sempat memergoki adanya sekelompok anak yang mendatangi pocong tersebut. Anak-anak itu kemudian mencopot boneka pocong.

"Kemudian terdengar suara seperti mercon lalu mereka (anak-anak pemasang pocong) tertawa-tawa terus," terang M Iqbal.

Polisi memastikan bahwa kabar pocong begal itu adalah hoaks. M Iqbal menegaskan, dari pengecekan Unit Reskrim Polsek Rungkut juga tidak menemukan adanya laporan korban pocong begal di kawasan Wonorejo.

"Informasi tentang pocong begal itu hoax alias bohong. Tolong masyarakat tidak percaya begitu saja. Boneka yang dikemas pocong itu sebenarnya untuk edukasi," tukas Iqbal.

Jatim Flashback adalah rubrik spesial detikJatim yang mengulas peristiwa-peristiwa di Jawa Timur serta menjadi perhatian besar pada masa lalu. Jatim Flashback diharapkan bisa memutar kembali memori pembaca setia detikJatim. Jatim Flashback tayang setiap hari Sabtu. Ingin mencari artikel-artikel lain di rubrik Jatim Flashback? Klik di sini.

https://www.detik.com/jatim/berita/d-6812430/teror-pocong-dagelan-surabaya