Kreatif! Mahasiswa Unsoed Sulap Lidah Mertua Jadi Stiker Anti Radiasi

Jakarta -

Empat mahasiswa Universitas Soedirman (Unsoed) membuat inovasi produk stiker biomaterial anti radiasi yang terbuat dari lidah mertua. Stiker tersebut juga bertemakan estetika batik Banyumas.

Mengutip laman Unsoed, stiker tersebut merupakan hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tim yang membuat inovasi ini diketuai oleh Mahila Asana, dan beranggotakan, Tenri Ayuni Ratna Ade Chinta, Khairun Nisa, dan Kurnia Sandi.

Mahila mengatakan bahwa produknya tersebut terbuat dari bahan bahan biomaterial extra simplisia daun lidah mertua (sansevieria) dicampur dengan serat rami. Campuran tersebut berguna dalam mengurangi paparan radiasi dari perangkat elektronik seperti handphone.

"Produk ini dilatarbelakangi oleh hasil riset yang menyatakan intensitas manusia berinteraksi dengan perangkat elektronik seperti hp laptop dan lain-lain. Saat ini mayoritas berada pada intensitas di atas rata-rata normal dan memiliki kemungkinan menyebabkan gejala electrical hypersensitivity. Sehingga, produk ini hadir sebagai solusi alternatif bagi pengguna perangkat elektronik dapat mengurangi tingkat paparan anti radiasi elektromagnetik," jelasnya, dikutip dari laman Unsoed, Sabtu (23/9/2023).

Keunggulan Stiker Anti Radiasi

Selain memiliki keunggulan dalam menangkal radiasi, stiker ini juga menggunakan bahan biomaterial sehingga ramah lingkungan. Desain yang dipakai pun dibuat minimal untuk mendukung gaya hidup yang signifikan di berbagai bidang.

"Produk memiliki kemampuan untuk mengurangi paparan radiasi perangkat elektronik. Hal ini telah dilakukan perumusan formulasi dan pengujian produk menggunakan alat GM3120 dan DT1300 dengan hasil pengujian pada formulasi yang kami gunakan menunjukkan adanya penurunan kurang lebih sebesar 75%," kata Mahila.

Adapun brand identity dari stiker anti radiasi ini adalah batik Banyumas. Dengan begitu, produk ini tak hanya menonjolkan fungsi pemakaian namun juga seni dan budaya Indonesia.

Dengan demikian, Mahila berharap produk yang dibuatnya bersama tim tersebut bisa mempromosikan Batik Banyumas dan dapat menjadi cara dalam melestarikan warisan budaya. Ia berharap anak muda saat ini bisa lebih mengenal Batik Banyumas.

Sejauh ini, respon dan minat masyarakat terhadap produk menurut Mahila positif. Menurutnya, motif Batik Banyumas tersebut bisa menjadi daya tarik sendiri konsumen untuk membeli produk buatannya yang fungsional juga mengandung nilai estetika tersebut.

https://www.detik.com/edu/detikedu/d-6947787/kreatif-mahasiswa-unsoed-sulap-lidah-mertua-jadi-stiker-anti-radiasi