Perkenalkan Sistem Golongan Darah Baru, Apakah Kamu Punya?
18-November-24, 16:59ABO dan Rh adalah sistem golongan darah paling dikenal anak-anak hingga orang dewasa. Berdasarkan ABO, contohnya, orang memiliki golongan darah A, B, AB, atau O.
Hasil penelitian baru dari Louise A Tilley dan rekan-rekan di jurnal Blood (2024) menunjukkan, kini ada sistem darah baru bernama MAL. Apa itu, dan apa pentingnya buat diketahui manusia?
Sistem Golongan Darah MAL
Dikutip dari Sci.News, studi yang dipimpin tim peneliti National Health Service (NHS) Blood and Transplant, UK menjelaskan, sistem golongan darah MAL adalah rumah bagi antigen AnWj.
Antigen adalah zat penanda apapun yang dapat direspons oleh sistem kekebalan tubuh sebagai sesuatu berbahaya maupun tidak berbahaya. Jika sistem imun menemukan antigen yang tidak ada di sistem tubuh, maka sistem imun akan menyerang antigen tersebut.
Sedangkan jika antigen itu juga ditemukan pada sel tubuh sendiri (antigen diri), maka sistem imun tidak akan menyerangnya. Antigen dapat berbentuk protein hingga gula, seperti dikutip dari National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI) AS.
Baca juga: Benarkah Golongan Darah Memengaruhi Kepribadian?
|
Antigen AnWj & Pentingnya Studi
Antigen AnWj pertama kali ditemukan pada 1972. Namun, latar belakang genetiknya saat itu belum diketahui.
Hasil penelitian terbaru tentang antigen AnWj dan sistem golongan darah MAL memungkinkan identifikasi dan pengobatan bagi orang-orang yang kekurangan kelompok darah ini.
Lebih dari 99,9 persen orang memiliki AnWj (AnWj positif). Mereka memiliki ekspresi penuh protein Mal pada sel darah merahnya.
Sedangkan orang-orang yang AnWj negatif tidak punya atau kekurangan ekspresi penuh protein Mal pada sel darah merahnya. Jika orang AnWj negatif mendapat donor darah dari orang AnWj positif, maka ia berisiko mengalami reaksi transfusi darah.
Penelitian baru Tilley dan rekan-rekan-rekan memungkinkan para peneliti mengembangkan tes genotip sebelum pelaksanaan donor. Dengan begitu, orang-orang dengan kondisi langka AnWj negatif bisa terhindar dari komplikasi yang muncul akibat transfusi darah.
"Latar belakang genetik AnWj menjadi misteri selama 50 tahun terakhir, yang saya sendiri berusaha memecahkannya selama 20 tahun karier saya," kata Dr Tilley dari NHS Blood and Transplant.
"Titik pencapaian dari usaha panjang tim akhirnya dapat menetapkan sistem golongan darah baru, dan dapat menawarkan pelayanan terbaik untuk pasien dengan kondisi langka tetapi penting,"imbuhnya.
Siapa yang Memiliki AnWj Negatif?
Peneliti mengindentifikasi ada hubungan antara penghapusan homozigot pada gen MAL dengan pewarisan fenotip (karakter dari genotipe dan lingkungan) AnWj negatif. Homozigot adalah pewarisan versi penanda genomik yang sama dari kedua orang tua kandung.
Sementara itu, alasan paling umum seseorang memiliki golongan darah AnWj negatif adalah karena mengalami gangguan hematologi atau beberapa jenis kanker. Akibatnya, ekspresi AnWj-nya jadi tertekan.
Hanya sejumlah kecil orang yang AnWj negatif karena penyebab genetik. Dalam penelitian mereka, tim Tilley menemukan keluarga Arab-Israel merupakan satu dari lima individu yang terdeteksi AnWj negatif.
Penelitian mereka menggunakan sampel darah. Salah satunya yakni dari perempuan pada 2015, yang merupakan orang AnWj negatif pertama yang terdeteksi pada 1970-an.
Para peneliti kemudian melakukan pengurutan genetik semua DNA yang mengkode protein, yang disebut pengurutan eksom keseluruhan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa kasus keturunan langka ini disebabkan oleh penghapusan urutan DNA homozigot pada gen MAL, yang mengkode protein Mal.
"Mal adalah protein yang sangat kecil dengan beberapa sifat menarik yang membuatnya sulit diidentifikasi. Artinya, kami perlu melakukan berbagai penyelidikan untuk mengumpulkan bukti penting untuk menetapkan sistem golongan darah ini," kata Dr Tim Satchwell dari University of the West England (UWE) Bristol.
Sementara itu, Profesor Ash Toye dari University Bristol mengatakan perkembangan kemampuan identifikasi AnWj negatif dan pemahaman sistem golongan darah baru ini dapat bantu pasien ke depannya.
"Perkembangan (identifikasi) ini akan membantu mengidentifikasi donor langka dan membantu pasien di masa mendatang," ucapnya.