Pasokan Terbatas, Program Susu Gratis Andalkan Impor?

Jakarta, Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo serius merealisasikan program makan siang dan susu gratis bagi para anak sekolah pada tahun depan.

Proses penganggaran untuk program itu dalam APBN 2025 pun telah disiapkannya sejak kini, seperti dibahas dalam rapat kabinet paripurna awal pekan ini. Namun, detail pembahasan pelaksanaan program itu dan penetapan anggarannya masih menunggu hasil perhitungan suara Pilpres 2024.

Sebab, program itu diusung oleh calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menjadi peserta Pilpres 2024.

"Program yang memerlukan anggaran itu dipersiapkan, di inmark di RAPBN 2025. Karena nanti pelaksanaan RAPBN adalah pemerintah mendatang supaya bisa berjalan lancar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai rapat terbatas di Istana Negara, dikutip Rabu (28/2/2024).

Airlangga mengatakan, rancangan awal anggaran makan siang itu ialah Rp 15.000 per anak merata di seluruh wilayah Indonesia, namun di luar susu gratis.

"Jadi di luar susu ya, (untuk menu) itu nanti dilepaskan ke daerah masing-masing kan, kita tidak menyeragamkan," tegas pria yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran itu.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menambahkan, meski terpisah, kedua program itu akan sama-sama memanfaatkan APBN dalam pelaksanaannya.

Namun, dia tak menampik bahwa program itu juga akan menimbulkan aliran investasi baru, sebab akan ada investasi pengadaan sapi dari berbagai pihak untuk memenuhi permintaan susu nantinya.

"Itu kan makan siang gratis itu investasi yang pertama soal susu. Sapi pasti buat investasi. Terus bagaimana penciptaan kawasan-kawasan pertumbuhan baru dengan pangan di daerah-daerah. Akan ada 45 ribu dapur yang disiapkan kalau tidak salah," tuturnya di Makara Art Center, Kampus UI Depok.

Sebagai informasi, pasokan susu di Indonesia hingga kini memang masih impor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2023 Indonesia mengimpor susu dengan nilai mencapai US$ 921.425.519 atau setara Rp 14,324 triliun (kurs Rp 15.546). Angka itu setara dengan volume impor yang mencapai 287 ribu ton.

Negara yang paling banyak memasok susu ke Indonesia adalah Selandia Baru dengan nilai US$ 493 juta. Di urutan kedua ada Amerika Serikat dengan nilai impor sebesar US$ 210 juta.

Adapun, urutan ketiga diduduki oleh Australia dengan nilai impor mencapai US$ 81 juta, lalu Belgia US$ 53 juta, dan Malaysia dengan nilai impor US$ 20 juta.

Pada 2022, jumlah impor susu Indonesia bahkan lebih besar, mencapai US$ 1,307 miliar. Secara volume, susu yang diimpor ke Indonesia mencapai 338 ribu ton.

Tim riset Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program bagi-bagi susu gratis ini akan mencapai Rp 44,36 triliun per tahun.

Perkiraan ini didasarkan pada jumlah murid di Indonesia sebanyak 57,98 juta orang dan jumlah hari sekolah, yaitu 255 hari per tahun. Perkiraan juga dibuat berdasarkan harga susu Rp 3.000 per kemasan.

Program pembagian susu gratis memang menjadi salah satu program prioritas Prabowo-Gibran. Untuk menjalankan program ini, Prabowo pernah mengungkapkan berencana mengimpor 1 juta hingga 1,5 juta sapi. Dia mengatakan jumlah tersebut akan memenuhi kebutuhan minimal sapi untuk memproduksi susu, yaitu 2,5 juta ekor.

Prabowo Mau Bagi Susu Gratis, Tapi RI Masih Impor

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240228064827-4-518139/pasokan-terbatas-program-susu-gratis-andalkan-impor