Bethlehem Dipenuhi Peziarah Natal
17-November-24, 21:48
Bethlehem,
Tepi Barat, (ANTARA/Reuters) - Ribuan peziarah Kristen berkumpul
di Lapangan Manger, Bethlehem, Rabu, untuk merayakan Natal di bawah
perlindungan pasukan keamanan yang setia pada presiden Palestina
Mahmoud Abbas.Sekitar 500 anggota keamanan tiba dari kota
Ramallah dan Jericho di Tepi Barat untuk memberikan keamanan pada hari
raya itu."Kami perkirakan
ada sekitar 40 ribu pengunjung di Bethlehem pekan ini," kata Khouloud
Daibes-Abu Dayyeh, menteri pariwisata pemerintah otonomi Palestina.Perkiraan
itu mencakup umat Kristiani dari Tepi Barat, Jalur Gaza, Israel dan
tempat lainnya di dunia.Sekitar 900 orang dari Gaza telah meminta izin
pada Israel untuk pergi ke tempat umat Kristen percayai Jesus
dilahirkan itu, tapi hanya 300 orang yang mendapatkan izin."Lebih
baik menghabiskan Natal di Bethlehem karena kami dekat gereja. Penting
untuk mengunjungi tempat Jesus lahir," kata wisatawan Italia berusia 58
tahun Messimo Silzetri di bawah sebuah pohon dan hiasan Natal raksasa
di Lapangan Manger.Ketika Gaza diambang krisis besar
menyusul berakhirnya gencatan senjata enam bulan antara Israel dan
gerakan Islam Hamas yang menguasai jalur itu, penurunan kekerasan
di Tepi Barat telah menarik kembali wisatawan yang tidak lagi
mengkhawatirkan bentrokan senjata di jalanan.Israel
menghubungkan sebagian itu dengan tembok yang dibangun sekitar
Tepi Barat yang didudukinya dengan menciptakan dinding beton menakutkan setinggi empat meter dengan beberapa
menara pengawasan.Pariwisata
macet di tempat itu ketika perlawanan Palestina terhadap pendudukan
Israel mulai pada 2000, namun pada Natal ini tingkat hunian hotel meningkat."Peningkatan
keamanan dan gerakan yang lebih mudah membuat pemasukan kami lebih besar dan kami akan melakukan upaya besar
dalam memulihkan kegiatan pariwisata," katanya di Ramallah."Jumlahnya tidak selama mereka tinggal," tambahnya.
Kontribusi pariwisata pada ekonomi Palestina diperkirakan
480 juta dolar setahun.Palestina mengatakan tembok
Israel merupakan rintangan besar bagi perdamaian yang mencengkeram
perdagangan dan memutar arah wisatawan asing.Banyak pengunjung
melihat tembok antara Jerusalem dan Bethlehem sebagai kesan buruk yang
mengotori sebuah tempat suci Kristen."Pergi ke tempat
pemeriksaan dan tembok itu benar-benar gila. Namun berada di sana, itu
benar-benar mengasyikan," kata Emma Srienni (20), warga AS yang pertamakalinya berkunjung ke Bethlehem.Perdana Menteri Israel
Ehud Olmert Selasa mengatakan negara Yahudi itu harus merampungkan tembok di sejumlah bagian penting
Jerusalem, yang dibagi menurut sesuai kesepakatan bagi masa depan negara Palestina.Akan ada sedikit prospek bagi perjanjian
damai Israel-Palestina manakala Paus Benedictus berkunjung ke
Bethlehem pertengahan Mei 2009. (*)
https://www.antaranews.com/berita/127960/bethlehem-dipenuhi-peziarah-natal