Demo di DRPD Kota Semarang Ricuh, 21 Pelajar dan 6 Mahasiswa Dibawa ke Kantor Polisi
17-November-24, 19:12Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Sebanyak 27 peserta aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), diangkut ke Polrestabes Semarang.
Seperti diketahui, ribuan peserta aksi demonstrasi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat atau Geram itu terlibat saling dorong dengan petugas kepolisian.
Peserta aksi demonstrasi yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat sipil dan pelajar itu kocar-kacir setelah polisi menembakkan gas air mata dan water cannon.
Pendamping hukum Geram, Tuti Wijaya mengatakan, ada 21 pelajar dan 6 mahasiswa yang dibawa ke Mapolrestabes Semarang.
"Hingga sampai saat ini tim hukum belum bisa masuk ke dalam ruangan karena kami dihalang-halangi tim penyidik," kata Tuti, dalam keterangannya, Senin (26/8/2024).
Dia mengatakan, jumlah peserta aksi demonstrasi yang ditangkap tersebut baru sementara. Ada kemungkinan jumlahnya bakal bertambah.
"Ini belum bisa sama sekali bisa temui," kata dia.
Kuasa hukum Geram yang lain, Nasrullah menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan Polrestabes Semarang hingga malam kepada peserta aksi merupakan sesuatu yang disayangkan.
"Padahal, pelajar yang ditangkap anak di bawah umur. Maka penyidik juga harus memastikan anak yang di bawah umur harus diperlakukan sebagaimana mestinya," ujar Nasrullah.
Sesuai aturan, lanjut dia, anak di bawah umur tidak boleh diperiksa malam hari. Selain itu, para pelajar juga harus didampingi wali atau kuasa hukum.
"Ini yang kami sayangkan," ucap dia.
Diketahui, massa aksi dari Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Jateng ini merupakan gabungan dari mahasiswa di beberapa kampus di Kota Semarang dan masyarakat sipil.
Mereka memulai konvoi aksi dari UIN Walisongo dan berakhir di depan Balai Kota Semarang.
Mereka menuntut beberapa hal yakni mengawal PKPU Pilkada, menolak revisi UU TNI/Polri serta pengesahan RUU Perampasan Aset dan meminta Presiden Jokowi turun dari jabatannya.