Mengenal KA Turangga, Kereta Eksekutif yang Namanya Diambil dari Hewan Mitologi Jawa

Sumber yang dilansir kumpulan berita terkini menyebutkan - Kabar mengejutkan datang dari dunia perkeretaapian Indonesia.

Kereta api (KA) Turangga bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka - Haurpugur, Jumat (5/1/2023).

Menurut laporan dari Kantor Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung, tabrakan ini terjadi pada pukul 06.03 WIB.

Sebanyak tiga orang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut. Salah satu korban tewas adalah masinis KA Lokal Bandung Raya.

Kecelakaan terjadi ketika KA Turangga relasi Bandung - Surabaya Gubeng itu sedang dalam perjalanan menuju Stasiun Bandung, yang seharusnya mengakhiri perjalanan di Stasiun Cicalengka.

Berdasarkan rekaman yang beredar, tabrakan tersebut menyebabkan beberapa gerbong kereta mengalami kerusakan parah, dan beberapa di antaranya keluar dari rel.

Profil KA Turangga

KA Turangga telah beroperasi sejak 1 September 1995.

Dilansir Kompas Tv, KA Turangga dikenal sebagai salah satu layanan kereta api eksekutif dengan relasi Bandung - Surabaya Gubeng PP.

Nama kereta ini terinspirasi dari hewan mitologi Jawa, Turangga.

Turangga adalah kuda tunggangan para raja dan bangsawan yang terkenal akan kecepatannya.

Sebagai tunggangan para raja dan bangsawan, Turangga dikisahkan dapat berlari dengan sangat cepat.

Dua kereta api bertabrakan di Babakan DKA Cicalengka, sekitar 400 meter dari Stasiun Cicalengka, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (5/1/2023) sekitar pukul 06.00 WIB. Tiga orang dikabarkan meninggal dunia. (TribunJabar)

Sehingga, KA Turangga diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpangnya, yang memuaskan.

Kereta ini dikenal karena menawarkan perjalanan yang nyaman dan cepat, dengan harga tiket yang bervariasi untuk kelas eksekutif.

Seiring berjalannya waktu, banyak perkembangan yang dilakukan KA Turangga. Saat awal beroperasi, KA ini melayani kelas bisnis dan eksekutif. Namun mulai 1999, hanya melayani kelas eksekutif saja.

KA Turangga menonjol dengan nomor KA 66 untuk rute Bandung - Surabaya Gubeng dan nomor KA 65 untuk arah terbalik.

Rute ini, yang menawarkan alternatif canggih untuk perjalanan kereta api, melintasi stasiun-stasiun penting seperti Cipeundeuy, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan banyak lagi, hingga akhirnya tiba di Surabaya Gubeng.

Lalu mulai 28 September 2022, KA Turangga mengalami peningkatan kecepatan. Dari semula hanya maksimal 105 km/jam menjadi 120 km/jam.

Dengan jarak tempuh sekitar 696,347 kilometer, perjalanan ini memakan waktu antara 8-10 jam.

Tarif KA Turangga dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan penumpang, dengan variasi harga mulai dari Rp 480.000 hingga Rp 630.000.

Tiket dapat dibeli dengan mudah melalui aplikasi KAI Access, website resmi Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional, atau melalui kanal eksternal yang bekerja sama dengan KAI.

Kecelakaan kereta api Turangga dengan Lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1/2024). (Istimewa)

Pembelian tiket dibuka H-30, memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi penumpang dalam merencanakan perjalanan mereka.

Dugaan Penyebab KA Turangga Bertabrakan dengan KA Bandung Raya

Dikutip dari Kompastv, penyebab kecelakaan dua kereta tersebut diduga karena ada yang menghalangi jalur komunikasi.

Sehingga hal itu membuat masinis dari kedua kereta api tersebut tidak dapat melihat dan berkomunikasi. Menanggapi hal ini, Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus menjelaskan dugaan penyebab kecelakaan kereta api masih diselidiki.

“Sejauh ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan tersebut. Karena tentu harus kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut,” ungkap Joni, dikutip dari siaran langsung KompasTV.

Joni juga menerangkan, saat ini PT KAI tetap akan mengoperasikan kereta api dengan cara memutar.

“Tadinya yang kereta api melewati jalur selatan dari Bandung menuju ke Tasikmalaya dan Banjar saat ini kita lakukan upaya memutar melalui utara dari Bandung ke arah Cikampek,” kata Joni.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

https://jakarta.tribunnews.com/2024/01/05/mengenal-ka-turangga-kereta-eksekutif-yang-namanya-diambil-dari-hewan-mitologi-jawa