Israel Jatuhkan Selebaran Isi Foto Pemimpin Hamas yang Baru Tewas Yahya Sinwar di Gaza
17-November-24, 13:43Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pesawat-pesawat Israel menjatuhkan pamflet atau selebaran yang memuat foto pemimpin Hamas yang baru tewas, Yahya Sinwar, di Gaza Selatan pada Sabtu (19/10/2024).
Pamflet tersebut juga berisi pesan bahwa "Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza", sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Langkah itu diambil setelah serangan Israel mengakibatkan kematian sedikitnya 32 orang di seluruh Jalur Gaza dan memperketat pengepungan di sekitar RS di Jabalia, Gaza utara.
"Siapa pun yang meletakkan senjata dan menyerahkan sandera akan diizinkan pergi dan hidup dengan damai," ungkap isi pamflet yang ditulis dalam bahasa Arab itu, menurut penduduk kota Khan Younis dan gambar yang beredar secara daring.
Sebagaimana dilansir Reuters, kata-kata dalam selebaran tersebut berasal dari pernyataan Netanyahu pada Kamis (17/10/2024) setelah Sinwar dibunuh oleh tentara Israel yang beroperasi di Rafah, di selatan dekat perbatasan Mesir, pada Rabu (16/10/2024).
Israel telah menuduh Sinwar sebagai dalang serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Serbuan itu dilaporkan mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas, dengan 253 lainnya ditangkap dan dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Sementara itu, serangan Israel sebagai pembalasan menyebabkan jumlah korban jiwa jauh lebih banyak.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan Israel telah lebih dari 42.500 warga Palestina, dengan diperkirakan 10.000 korban tewas lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan.
Di kamp Al-Maghzai di Jalur Gaza tengah, serangan Israel terhadap sebuah rumah menewaskan 11 orang, sementara serangan lain di kamp Nuseirat di dekatnya menewaskan empat orang lainnya.
Lima orang lainnya tewas dalam dua serangan terpisah di kota-kota Gaza selatan Khan Younis dan Rafah, kata petugas medis, sementara tujuh warga Palestina tewas di kamp Shati di Jalur Gaza utara.
Pada Jumat (18/10/2024) malam, petugas medis mengatakan 33 orang, sebagian besar perempuan, dan anak-anak, tewas dan 85 lainnya terluka dalam serangan Israel yang menghancurkan sedikitnya tiga rumah di Jabalia.