Prabowo-Gibran Anggarkan Rp 3,3 Triliun untuk "Medical Check-up" Gratis Tahun Depan
17-November-24, 09:42Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto menganggarkan Rp 3,3 triliun untuk program pemeriksaan kesehatan atau medical check-up gratis bagi masyarakat pada 2025.
Anggaran ini diperuntukkan bagi 52 juta penduduk yang mengidap tuberculosis (TBC), warga yang lanjut usia maupun yang memiliki risiko penyakit katastropik (penyakit parah yang memerlukan perawatan di rumah sakit atau pemulihan dalam jangka panjang).
"Kalau tidak salah, Rp 3,3 triliun untuk (program) pemeriksaan kesehatan (gratis). Rp 3,3 triliun. (Lalu) Ada Rp 1,7 triliun (anggaran) buat penambahan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan sebagainya," ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi usai menghadiri acara BPJS Kesehatan di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Hasan lantas menjelaskan, pemeriksa kesehatan gratis memang merupakan bagian dari rencana pemerintahan Prabowo.
Nantinya, akan ada pemeriksaan sebagai upaya pencegahan atau preventif sekaligus promosi hidup sehat.
Tujuannya agar beban pengobatan di masa depan bisa berkurang. "Akan ada pemeriksaan kesehatan gratis untuk preventif dan promosi kesehatan. Supaya nanti beban untuk pengobatan dan kuratif itu berkurang. Gitu. Ini untuk mempromosikan kesehatan dan agar masyarakat mengerti bahwa ada kesehatan yang akan mereka alami," jelas Hasan.
"Jadi ini untuk menciptakan generasi yang lebih sehat nantinya. Supaya SDM (sumber daya manusia) ini kan bagian dari desain SDM yang berkualitas. Jadi pendidikannya harus bagus, kesehatan juga harus bagus. Kalau kesehatan engga bagus ya kan percuma bonus demografi kita," katanya.
Target 2025
Hasan pun menjelaskan, program pemeriksaan kesehatan gratis rencananya akan dilakukan selama lima tahun periode pemerintahan Prabowo Subianto, yakni 2024 hingga 2029.
Selama lima tahun, pemerintahan Prabowo menargetkan ada 200 juta warga Indonesia yang bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.
"(Ada) 200 juta (warga) selama 5 tahun," ungkap Hasan.
Sementara itu, dalam pemaparannya di acara BPJS Kesehatan, Hasan menjelaskan alasan mengapa program pemeriksaan kesehatan gratis baru menyasar 52 juga warga Indonesia untuk tahun depan.
Yakni karena program tersebut dijalankan menurut urutan skala prioritas.
Untuk tahun depan, yang diutamakan adalah masyarakat di atas usia 50 tahun dan yang memiliki potensi mengidap tuberculosis (TBC) maupun penyakit katastropik.
"(Untuk yang) Ada potensi TBC atau penyakit katastropik atau mungkin orang-orang dengan usia yang di atas 50 tahun yang jadi prioritas. Jadi targetnya 52 juta medical check up ditanggung pemerintah pada 2025," tegasnya.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan gratis juga bertujuan menurunkan prevalensi penderita TBC di Indonesia.
Sebab pemerintah ingin melakukan tindakan preventif untuk pembiayaan penyembuhan TBC.
"Ini sebuah hal yang serius dan ini untuk supaya aspek kuratif (kesehatan) tidak jadi beban. Kalau TBC naik lagi kan akan jadi problem (anggaran)," katanya.
Lebih lanjut Hasan mengungkapkan, dalam program pemeriksaan kesehatan gratis nantinya masyarakat akan menjalani pemeriksaan secara rutin untuk sejumlah hal.
Misalnya tensi darah, pemeriksaan gula darah, cek asam urat maupun potensi penyakit katastropik.
Adapun Prabowo Subianto sendiri baru akan dilantik sebagai Presiden RI ke-8 pada 20 Oktober 2024 mengantikan Presiden Joko Widodo yang sudah memasuki purnatugas.