Alami Krisis Likuiditas, Evergrande Sampai Utang ke Karyawan
17-November-24, 07:38Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pemberitaan mengenai krisis yang dialami oleh perusahaan properti raksasa asal China, Evergrande, menjadi perhatian banyak pihak.
Pasalnya, krisis keuangan Evergrande dikhawatirkan bisa merembet dan berdampak pada perekonomian global.
Saat ini, total utang Evergrande mencapai 300 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.260 triliun (kurs Rp 14.200).
Utang Evergrande tersebut yang harus dibayarkan kepada pemilik rumah dan apartemen yang belum rampung dibangun hingga investor bahkan karyawan yang membeli produk wealth management perusahaan.
Dilansir dari The New York Times, Selasa (21/9/2021), di awal tahun ini, ketika Evergrande Group membutuhkan dana untuk membayar utang, mereka pun mengajukan dua pilihan sulit kepada karyawan, yakni bagi siapa saja yang ingin bonus tahunannya cair, harus memberikan pinjaman jangka pendek kepada perusahaan.
Akibat ancaman untuk memberikan utang atau tak mendapatkan bonus, karyawan Evergrande pun harus meminjam dana kepada rekan atau keluarga mereka.
Hingga akhirnya bulan ini, Evergrande tiba-tiba tak membayarkan kewajiban utang yang mereka pinjam kepada karyawan, yang telah dibentuk menjadi investasi dengan bunga tinggi.
Kini, ratusan karyawan Evergrande bersama dengan pembeli rumah meminta uang mereka kembali dan melakukan aksi unjuk rasa di kantor cabang perusahaan di China.
Evergrande sebelumnya merupakan salah satu pengembang properti terbesar di China. Saat ini, Evergrande Group memiliki julukan sebagai perusahaan dengan utang terbesar di negara itu.
Tak hanya kepada kreditur, Evergrande juga memiliki kewajiban utang yang harus dibayarkan kepada pemasok serta investor asing.
Saat ini, perusahaan tengah dihadapkan pada gugatan yang diajukan oleh pihak kreditor. Harga saham Evergrande pun telah anjlok hingga lebih dari 80 persen bila dibandingkan dengan awal tahun.
Regulator khawatir, bila perusahaan sebesar Evergrande mengalami kolaps, maka bakal memberikan gejolak pada sistem keuangan China.
Namun demikian hingga saat ini, belum ada tanda-tanda pemerintah China bakal melakukan bail out atau penyelamatan Evergrande.
Evergrande diperkirakan memiliki kewajiban yang harus dibayarkan kepada 1,6 juta pembeli apartemen dan berutang kepada puluhan ribu karyawannya.
Saat ini sudah mulai berhembus rumor di internet mengenai kemungkinan Evergrande bakal bangkrut pada bulan ini.