Masyarakat Umum Bisa Dapat Vaksinasi Mpox, Berapa Harganya?

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memberikan vaksinasi cacar monyet atau Mpox secara gratis terhadap kelompok berisiko tinggi, sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Vaksinasi Mpox ini bersifat pencegahan dan diprioritaskan bagi kelompok orang yang berisiko.

Artinya, vaksinasi diberikan untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit.

Untuk diketahui, WHO belum lama ini telah menetapkan Mpox sebagai darurat kesehatan global, menyusul kekhawatiran akan penyebaran penyakit itu secara meluas.

Lantas, apakah masyarakat umum bisa mendapat vaksin Mpox?

Penjelasan Kemenkes

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat umum bisa mendapat vaksin Mpox secara mandiri atau berbayar.

"Kalau yang program pemerintah hanya untuk kelompok berisiko. Kalau untuk masyarakat umum, ini vaksinasi pilihan atau mandiri," kata Nadia, saat dihubungi salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Rabu (28/8/2024).

Kendati demikian, Nadia belum bisa memastikan harga vaksinasi Mpox tersebut.

Menurutnya, harga vaksinasi Mpox di Indonesia kemungkinan akan berkisar lebih dari Rp 3 juta.

"Belum tahu ya, tapi harga vaksinasinya antara Rp 3,3 juta sampai dengan Rp 3,5 juta kalau mandiri," jelas dia.

Perlu dicatat, Kemenkes sejauh ini tidak merekomendasikan vaksinasi Mpox kepada anak-anak di Indonesia.

Daftar kelompok berisiko tinggi Mpox

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine mengatakan, kelompok berisiko tinggi Mpox antara lain lelaki berhubungan seks dengan lelaki (LSL) atau gay, biseksual, serta individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir.

"Kelompok berisiko lainnya termasuk petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus Mpox, dan petugas kesehatan yang melakukan penanganan pada kasus Mpox,” ujarnya, dilansir dari keterangan resmi yang diterima salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Rabu.

Bagi pasien yang sudah terkena Mpox, akan diberikan pengobatan sesuai prosedur.

Berdasarkan “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox)” yang diterbitkan Kemenkes pada 2023, pemberian vaksinasi Mpox dalam situasi darurat kesehatan global masih bersifat komplemen terhadap pencegahan dan pengendalian utama seperti surveilans, pelacakan kontak, isolasi dan perawatan pasien.

Saat ini, pemberian vaksinasi Mpox secara massal tidak direkomendasikan.

Efektivitas dan ketersediaan vaksin Mpox

Lebih lanjut, Prima menjelaskan, jenis vaksin Mpox yang bakal diberikan di Indonesia adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN).

MVA-BN merupakan vaksin turunan smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating. Vaksin ini sudah mendapat rekomendasi WHO untuk digunakan saat wabah Mpox.

"Vaksin yang tersedia saat ini memang generasi ke-2 dan ke-3 dari vaksin smallpox,” kata Prima.

Vaksin Mpox memberikan perlindungan pada tingkat tertentu terhadap infeksi dan penyakit berat. Setelah divaksinasi, kewaspadaan tetap diperlukan karena pembentukan kekebalan memerlukan waktu beberapa minggu.

Bagi seseorang yang tertular Mpox setelah vaksinasi, WHO menekankan bahwa vaksin tetap melindungi terhadap penyakit berat dan kebutuhan akan rawat inap.

Hasil dari penelitian efektivitas vaksin mengindikasikan, vaksinasi memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap Mpox.

Namun, penyediaan vaksinasi Mpox di Tanah Air juga masih terbatas. Prioritas pemberian vaksin diberikan kepada daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus Mpox.

"Vaksin Mpox saat ini terbatas dan digunakan pada sasaran prioritas di daerah yang dilaporkan adanya kasus," jelasnya.

"Khusus di Bali, karena akan dilaksanakan pertemuan internasional (Indonesia Africa Forum pada 1-3 September 2024) di mana ada beberapa peserta dari daerah terjangkit sehingga diperlukan adanya upaya mitigasi risiko untuk mencegah penularan Mpox,” sambungnya.

Berdasarkan laporan “Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024 periode 11-17 Agustus 2024,” jumlah kasus konfirmasi Mpox di Indonesia sepanjang 2022-2024 sebanyak 88 kasus.

Kasus paling banyak terjadi di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Prima juga kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan Mpox dan menghindari kontak fisik terhadap seseorang yang menderita penyakit Mpox.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/08/28/173000965/masyarakat-umum-bisa-dapat-vaksinasi-mpox-berapa-harganya-