Kecerobohan Berujung Denda: Pegawai Restoran di Malaysia Didenda Akibat Kuku Panjang

Kasus unik terjadi di Seremban, Malaysia, di mana seorang pegawai restoran cepat saji terpaksa membayar denda setelah kedapatan memiliki kuku yang panjang saat bertugas mengolah makanan. Insiden ini menyoroti pentingnya standar kebersihan yang ketat dalam industri makanan, yang diawasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah setempat.

Pelanggaran ini terungkap pada tanggal 23 Juni 2024, sekitar pukul 09.55 pagi. Pegawai berusia 42 tahun tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, didakwa melanggar Peraturan Kebersihan Makanan tahun 2009 karena kondisi kukunya yang tidak memenuhi standar kebersihan. Dalam persidangan yang berlangsung pada 18 April, pegawai tersebut mengakui kesalahannya di hadapan Hakim Nurul Azuin Mohd Tahlah.

Menurut dakwaan, pegawai tersebut mengolah makanan dengan kuku yang panjang, sebuah tindakan yang dianggap melanggar sub pasal 33(2) dari pasal 33(1)(a) Peraturan Kebersihan Makanan 2009. Pasal ini mengatur standar kebersihan dan sanitasi di tempat pengolahan makanan. Akibat pelanggaran ini, terdakwa awalnya terancam denda sebesar RM 10.000 (sekitar Rp 38 juta) dan hukuman penjara hingga dua tahun.

Namun, setelah mempertimbangkan pengakuan bersalah terdakwa dan fakta bahwa ia tidak didampingi pengacara, pengadilan memutuskan untuk meringankan hukuman. Pegawai tersebut akhirnya hanya diwajibkan membayar denda sebesar RM 1.000 (sekitar Rp 3,9 juta). Putusan ini menjadi pengingat bagi para pelaku industri makanan akan pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi, termasuk memperhatikan hal-hal kecil seperti panjang kuku.

Kasus ini memicu perdebatan di kalangan warganet Malaysia. Sebagian warganet berpendapat bahwa denda tersebut terlalu berat, sementara yang lain menekankan pentingnya standar kebersihan makanan demi kesehatan masyarakat. Beberapa warganet juga menyoroti masalah kebersihan lain di restoran, seperti keberadaan hewan peliharaan di area dapur atau kebersihan pekerja yang kurang terjaga. Berikut beberapa komentar warganet:

  • @moh*: "Masih banyak padahal pelayan resto lainnya yang kukunya tidak kotor, tapi punya janggut dan rambut yang panjang. Bikin pengunjung tak semangat untuk makan."
  • @Ar*: "Terus bagaimana dengan restoran yang banyak kucing? Ada kucing yang tidur di atas meja dapur, ada juga yang di atas meja pengunjung? Harusnya itu yang ditertibkan."
  • @imm*: "Kalau di India, banyak restoran yang lebih parah dari ini. Banyak pegawai resto masak dengan telanjang dada, hanya pakai celana saja."