Diam-Diam Banyak Korporasi Minta Listrik dari Energi Hijau
17-November-24, 04:15Jakarta, Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan banyak perusahaan yang beroperasi di Indonesia membutuhkan pasokan listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).
Hal tersebut menyusul kebijakan beberapa negara yang akan menerapkan pajak karbon sebagai biaya tambahan impor.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengaku banyak perusahaan yang meminta agar listrik yang dipasok untuk kebutuhan pabriknya berasal dari energi hijau.
"Yang berteriak minta saya juga sudah banyak nih. Banyak industri-industri baru yang satu pabrik dia maunya listriknya hijau. Ini sekarang sudah butuh banget," kata Eniya di kantor Kementerian ESDM, Senin (12/8/2024).
Oleh sebab itu, guna memfasilitasi kebutuhan tersebut, pemerintah akan mendorong implementasi dari mekanisme power wheeling atau pemanfaatan bersama jaringan listrik milik PT PLN (Persero).
Skema ini dapat memudahkan transfer energi listrik dari sumber energi terbarukan ke fasilitas operasi perusahaan dengan memanfaatkan jaringan transmisi yang dimiliki PT PLN. Ia pun memastikan skema power wheeling tidak akan menggerus pendapatan PT PLN (Persero).
"Nah kita sekarang sudah menghitung potensi ini tidak akan menggerus bisnisnya PLN. Bahkan ini akan memperkuat PLN menjadi integrator yang besar dan bisa mendapatkan profit dari sewa jaringan," kata dia.
Eniya mengaku aturan mengenai power wheeling sejatinya sudah ada sejak 2015 melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Bersama Jaringan Tenaga Listrik. Meski begitu hingga kini implementasinya belum berjalan sesuai yang diharapkan.
Begini Jurus Pemkab Badung Genjot Penerapan Energi Hijau