Waspada! Gunung Merapi Masih Aktif, Ada Potensi Bahaya Guguran Lava
17-November-24, 04:15
JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi, terutama dalam bentuk erupsi efusif.
Hal ini memiliki potensi menghasilkan guguran lava dan awan panas, khususnya di sektor selatan-barat daya dan sektor tenggara.
Pada Jumat 8 Desember 2023, Gunung Merapi mengalami Awan Panas Guguran (APG) sekitar pukul 14.46 WIB, yang bersamaan dengan turunnya hujan. Kejadian ini menyebabkan hujan air berwarna kecoklatan di wilayah Desa Krinjing dan Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Wilayah lain yang terkena dampak termasuk Desa Stabelan, Desa Klakah, dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, dalam rentang waktu 1-7 Desember 2023, terdapat enam kejadian APG, dengan dua di antaranya mengarah ke selatan (hulu Kali Boyong) dan mencapai jarak luncur maksimal 1.300m, sementara empat lainnya mengarah ke barat daya (hulu Kali Krasak dan Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 3.000m.
Selain itu, tercatat 192 kejadian guguran lava ke arah selatan dan barat daya. Suara guguran terdengar sebanyak empat kali dari Pos Kaliurang dan Babadan.
BPPTKG juga mencatat adanya peningkatan aktivitas magmatik dengan tingginya intensitas kegempaan pada pekan pertama Desember 2023.
"Gunung Merapi tercatat mengalami enam kali gempa APG, satu kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.045 kali gempa guguran (RF), dan 17 kali gempa tektonik (TT)," ujarnya.