Psikiater Jelaskan Alzheimer sebagai Bagian dari Demensia

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Banyak yang beranggapan bahwa alzheimer dan demensia adalah dua penyakit yang berbeda, padahal sebenarnya keduanya saling terkait.

"Kalau sebenarnya alzheimer itu termasuk demensia," ujar dr Belinda Julivia Murtani, Spesialis Kesehatan Jiwa (psikiater) RSIA Tambak, saat diwawancarai salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Minggu (22/9/2024).

Belinda menjelaskan bahwa demensia memiliki berbagai jenis, termasuk demensia alzheimer, demensia vaskular, demensia dengan badan lewy, dan demensia parkinson.

Demensia alzheimer sendiri adalah penyakit otak yang tidak hanya menyebabkan penurunan daya ingat, tetapi juga memengaruhi kemampuan berkomunikasi dan perilaku.

"Alzheimer itu penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berbicara, berpikir, serta perubahan perilaku," jelas Belinda.

Penyakit alzheimer bersifat progresif, artinya kemampuan kognitif penderita akan semakin menurun seiring waktu. Pada tahap awal, penurunan daya ingat mungkin hanya sedikit, tetapi akan semakin memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab utama dari demensia.

Namun, menurut Belinda, beberapa teori menyebutkan bahwa demensia terjadi karena adanya penumpukan protein di otak.

"Beberapa teori yang dapat menjelaskan bahwa terjadinya penyakit Alzheimer karena ada penumpukan protein di otak," ungkap Belinda.

Penumpukan protein ini menyebabkan sel-sel otak mati, sehingga kemampuan kognitif seseorang menurun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/09/23/06162071/psikiater-jelaskan-alzheimer-sebagai-bagian-dari-demensia