Akademisi Bumi Hijrah Tidore Isra Muksin Sebut Rekam Jejak 4 Cagub Maluku Utara Perlu Diperhatikan
16-November-24, 22:31Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional,SOFIFI- Akademisi dan pengajar Universitas Bumi Hijrah Tidore, Maluku Utara, Dr. Isra Muksin, menyoroti dinamika politik pasca pendaftaran empat Bakal Calon Gubernur (Cagub) Maluku Utara tahun 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia menekankan, pentingnya melihat rekam jejak masing-masing bakal calon sebagai referensi dalam memilih gubernur yang akan datang.
"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama, tata kelola pemerintahan Pemprov Malut yang saat ini citranya sangat buruk dan memerlukan penegakan hukum yang kuat, kedua, komitmen terhadap pengembangan Kota Sofifi menjadi DOB untuk menyelesaikan sebagian besar masalah di provinsi ini," tegasnya.
"Dan ketiga, peningkatan mutu pendidikan, mengingat posisi Maluku Utara yang kurang menguntungkan dalam hal ini," sambungnya.
Menurut Isra, keempat Cagub ini memiliki latar belakang kepemimpinan yang perlu dievaluasi secara kritis oleh publik.
Isra kemudian merinci rekam jejak keempat Cagub, yang pertama Muhammad Kasuba, baginya mantan Bupati Halsel dua periode itu meninggalkan catatan kepemimpinan yang kurang baik.
"Selama dua periode sebagai bupati, ia (Muhammad Kasuba) kerap berkonflik dengan wakil bupatinya, dan wakilnya tidak difungsikan dengan baik. Jika pola kepemimpinan ini dibawa ke tingkat provinsi, bisa berdampak negatif," ujarnya, Minggu (1/9/2024).
Kemudian, untuk rekam jejak Aliong Mus yang pernah menjabat Bupati Pulau Taliabu selama dua periode juga patut dijadikan evaluasi oleh publik.
Bagi Isra, fakta-fakta pembangunan hingga kondisi sosial yang terjadi di Pulau Taliabu harus menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan.
"Di Taliabu, tingkat kemiskinan masih tinggi, ketimpangan antar desa masih banyak, dan infrastruktur dasar masih minim. Tata kelola pemerintahannya juga sangat inklusif," jelasnya.
Tak hanya Muhammad Kasuba dan Aliong Mus, menurut Isra, Benny Laos yang juga maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 ini merupakan kombinasi antara politisi, pengusaha dan birokrat.
Isra menilai, selama menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai, Benny Laos berhasil mengubah pola pikir masyarakat tentang pengelolaan pemerintahan yang transparan.
"Ia menyediakan pendidikan gratis dari tingkat SD hingga perguruan tinggi, layanan kesehatan gratis, serta memperbaiki infrastruktur kesehatan dan pemerataan pembangunan antar desa dan kecamatan," jelasnya.
"Banyak masyarakat yang puas dengan kepemimpinan Beny Laos di Morotai," kata Isra.
Sementara itu, Husain Sjah yang saat ini menduduki jabatan anggota DPD RI periode 2019 - 2024 dan selaku Sultan Tidore juga harus menjadi pertimbangan bagi pemilih di Maluku Utara. Baik dari perjuangannya hingga proses kepemimpinan.
Isra menenkankan, dari sejumlah rekam jejak keempat Cagub itu perlu diperhatikan dan menjadi bahan evaluasi publik dalam menentukan pilihannya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.(*)