Perempuan Garda Depan Inovasi Teknologi Indonesia: Menkominfo Soroti Peran Kunci di Era Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, menyerukan penguatan peran perempuan sebagai garda depan inovasi teknologi di Indonesia. Seruan ini disampaikan dalam pertemuan dengan komunitas Women in Tech, yang diselenggarakan di Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.

Dalam forum yang mempertemukan sejumlah tokoh perempuan terkemuka di bidang teknologi, Menkominfo menekankan pentingnya keterlibatan aktif perempuan dalam pengembangan solusi digital yang inklusif, beretika, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Fokus utama diarahkan pada bidang-bidang krusial seperti kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, dan edukasi digital.

"Semangat Kartini adalah inspirasi untuk terus belajar, berkarya tanpa batas, dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Di tengah pesatnya transformasi digital, perempuan harus tampil sebagai motor penggerak inovasi," ujar Meutya.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dan praktisi perempuan dari berbagai sektor teknologi, termasuk e-commerce, edutech, kecerdasan buatan, dan keamanan siber. Beberapa tokoh yang hadir antara lain CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi, Founder Bubu.com Shinta Dhanuwardoyo, Profesional Senior dan Tokoh Perempuan Telko Koesmarihati dan Direktur Cisco Indonesia Marina Kacaribu.

Diskusi yang berlangsung interaktif menyoroti peran strategis perempuan dalam membentuk ekosistem teknologi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Salah satu topik utama yang dibahas adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) secara bertanggung jawab dan berlandaskan etika.

"AI memiliki potensi besar untuk mengubah dunia, namun kita harus memastikan bahwa penggunaannya selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan. Perempuan memiliki perspektif unik dalam menjaga keseimbangan ini," kata Meutya.

Para peserta juga sepakat tentang perlunya memperluas akses terhadap pendidikan dan pelatihan digital, khususnya bagi perempuan di daerah-daerah terpencil. "Literasi dan keterampilan digital adalah fondasi penting. Kita harus membuka akses seluas-luasnya," ujar Koesmarihati.

Shinta Dhanuwardoyo menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan antar perempuan di sektor teknologi. "Kolaborasi dan mentoring adalah kunci untuk membuka potensi penuh perempuan di bidang teknologi. Dengan saling mendukung, kita dapat menciptakan inovasi yang lebih berdampak," katanya.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat jaringan perempuan di bidang teknologi dan memastikan kontribusi aktif perempuan dalam ekosistem digital Indonesia. Semangat emansipasi Kartini, menurut para peserta, kini terwujud dalam transformasi digital.

"Perempuan tidak hanya dapat berpartisipasi, tetapi juga memimpin inovasi. Ini adalah semangat Kartini di era digital," pungkas Meutya Hafid.

Poin-Poin Diskusi Utama:

  • Peran Perempuan dalam Inovasi Digital: Mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pengembangan solusi digital yang inklusif dan berdampak luas.
  • Pemanfaatan AI yang Etis: Memastikan penggunaan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.
  • Peningkatan Literasi Digital: Memperluas akses terhadap pendidikan dan pelatihan digital, khususnya bagi perempuan di daerah.
  • Kolaborasi dan Mentoring: Memperkuat jaringan perempuan di bidang teknologi melalui kolaborasi dan mentoring.
  • Semangat Emansipasi Kartini: Mewujudkan semangat emansipasi dalam transformasi digital dengan menempatkan perempuan sebagai pemimpin inovasi.

Daftar Peserta:

  • CEO Grab Indonesia Neneng Goenadi
  • Founder Bubu.com Shinta Dhanuwardoyo
  • Profesional Senior dan Tokoh Perempuan Telko Koesmarihati
  • Direktur Cisco Indonesia Marina Kacaribu