Buron Paling Dicari di Jepang Meninggal di RS, 50 Tahun Hidup dalam Pelarian
16-November-24, 13:17Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Satoshi Kirishima, salah satu buron paling dicari di Jepang, meninggal pada Senin (29/1/2024) usai hidup dalam pelarian selama hampir 50 tahun.
Kirishima diburu polisi karena mendalangi sejumlah serangan bom mematikan oleh kelompok ekstremis kiri pada 1970-an.
Foto hitam-putihnya dengan rambut gondrong, senyum ketika muda, dan kacamata tebal menghiasi kantor-kantor polisi Jepang selama puluhan tahun.
Dikutip dari kantor berita AFP, pekan lalu pria berusia 70 tahun itu mengungkapkan identitas aslinya saat dirawat di rumah sakit Kota Kamakura.
Menurut laporan media-media Jepang, dia sebelumnya menggunakan nama palsu untuk mendapatkan pengobatan kanker.
Namun, polisi masih harus melakukan tes DNA untuk memastikan pria yang meninggal pada Senin pagi adalah Kirishima.
"Penyelidik sedang mencari bukti-bukti sebelumnya yang hilang, tetapi ada kemungkinan besar orang ini benar Kirishima," kata sumber polisi kepada surat kabar Asahi.
Profil singkat Satoshi Kirishima
Satoshi Kirishima lahir di Hiroshima pada Januari 1954. Ia kuliah di universitas Tokyo kemudian tertarik dengan politik radikal sayap kiri.
Dia kemudian bergabung dengan Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur, salah satu dari beberapa kelompok militan yang aktif di era tersebut bersama Tentara Merah Jepang yang pernah ditakuti atau Grup Baader–Meinhof di Jerman Barat.
Front Bersenjata melakukan pemboman terhadap perusahaan-perusahaan Jepang, salah satunya di Mitsubishi Heavy Industries yang menewaskan delapan orang.
Kelompok itu beroperasi dalam tiga sel dengan nama Serigala, Taring Bumi, dan Kalajengking.
Kirishima dilaporkan setinggi 160 cm dan mengidap rabun jauh
Pada April 1975, pemuda radikal tersebut diduga membantu memasang bom yang meledakkan sebagian bangunan di distrik kelas atas Ginza di Tokyo.
Tidak ada yang tewas dalam insiden itu, tetapi jejak Kirishima setelahnya tak ditemukan lagi.