Profil Sulistia Ningrum, Wisudawan Terbaik ITN Malang, Riset Tentang Teh di Wilayah PTPN XII

, MALANG - Sulistia Ningrum merupakan lulusan terbaik S1 Teknik Geodesi S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) pada wisuda ke-72 periode II tahun 2024 yang akan digelar Kamis (19/9/2024).

Sulis kuliah dengan Program Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kemendikbud RI dan meraih IPK 3.55. Ia melakukan penelitian tentang teh. Dimana Imdonesia adalah produsen teh terbesar di dunia. Salah satu unsur penentu teh yang berkualitas adalah tingkat kandungan klorofil pada daunnya.  Kandungan klorofil pada daun teh dapat diketahui dengan cara uji laboratorium. Tapi cara tersebut kurang efektif untuk memantau kualitas teh.

"Terdapat cara cepat dan efisien untuk melakukan pemantauan kualitas teh dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Yaitu dengan memanfaatkan Citra Sentinel-2A dengan cara mencari beberapa nilai indeks vegetasi lalu dihubungkan pada kandungan klorofil daun teh," jelas Sulistia Ningrum, Rabu (18/9/2024).

Dengan penginderaan jauh pihak pengelola (PTPN) bisa mengetahui kesehatan dan kualitas tanaman teh tanpa harus terjun langsung ke lapangan. Cukup memanfaatkan citra satelit sentinel 2A.

Dara asal Nganjuk, Jawa Timur ini memantau kualitas teh di Perkebunan Teh Wonosari di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari, dan Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang Kabupaten Malang dibawah naungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan indeks vegetasi serta hubungan antara indeks vegetasi dengan kandungan klorofil pada tanaman teh dengan cara analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan Citra Sentinel-2A memiliki hubungan yang sangat lemah dengan kandungan klorofil daun teh.  "Tidak semua indeks vegetasi bisa dihubungkan dengan klorofil. Ada variabel lain yang mempengaruhi jumlah klorofil, seperti intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban (faktor lingkungan)," katanya.

Menurutnya, tanaman teh selama ini belum pernah diteliti. Umumnya mahasiswa melakukan penelitian penginderaan jauh pada tanaman padi dan kopi.

Alasan ia meneliti teh, karena ia pencinta minuman teh dan tertarik dengan teh.

"Jadi saya coba penelitian ini," jelas putri pasangan Mardianto (Alm), dan Wartini ini.

Tentang beasiswa KIP K yang diperolehnya, ia mengaku merasa terbantu. Sebab ia ditinggal ayahnya ketika masuk kelas 1 di SMAN 1 Nganjuk. Untuk membiayai keperluan sekolah dan kuliahnya, ibunya menjadi buruh pabrik di Surabaya. "Alhamdulillah kuliah dengan KIP tidak mengalami kekurangan. Maka ya pintar-pintar mengelola keuangan saja. Bersyukur ibu juga masih bisa membantu biaya kuliah," ungkapnya.

Saat kuliah Sulis aktif di Himpunan Mahasiswa Geodesi (HMG), dan Ikatan Mahasiswa Geodesi Indonesia (IMGI). Ia juga pernah ikut Program MSIB di PT Bukit Makmur Mandiri Utama. Ia ditempatkan di job site Sungai Danau Jaya di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan di departemen engineering pada bagian survey.

https://suryamalang.tribunnews.com/2024/09/18/profil-sulistia-ningrum-wisudawan-terbaik-itn-malang-riset-tentang-teh-di-wilayah-ptpn-xii