Dapat Teror Bangkai Ayam, Komisioner KPU Jakut Minta Pengawalan Polisi
16-November-24, 09:39Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara (Jakut), Abdul Bahder Maloko, mengatakan, pihaknya meminta pengawalan Polres Metro Jakarta Utara usai mengalami teror bangkai ayam tanpa kepala pada Kamis (8/8/2024).
Abdul mengaku tak tahu motif pelaku teror. Namun, aksi itu dinilai mengganggu aktivitas para komisioner KPU Jakut dalam menyelenggarakan tahapan Pilkada Jakarta 2024.
"Makanya, kami meminta pengawalan, melapor supaya kami diawasi, terutama kantor dan para personel," ucap Abdul saat dimintai keterangan salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Rabu (21/8/2024).
Abdul mengatakan, pengawalan itu dilakukan sejak para komisioner mendapat teror bangkai ayam hingga sekarang.
Pasca-teror tersebut, ia juga sudah meminta semua pegawai KPU untuk waspada dan berhati-hati.
"Pasti kami sampaikan supaya lebih berhati-hati beraktivitas keluar masuk kantor dan di mana pun karena tidak tahu teror ini besok sampai ke siapa. Kami koordinasi dengan Polres salah satu tujuannya pengawasan di kantor kami dan itu langsung dibuktikan," ujar Abdul.
Adapun bangkai ayam tanpa kepala pertama kali ditemukan di kantor KPU Jakarta Utara oleh petugas keamanan bernama Adhuri.
Berdasarkan rekaman CCTV, bangkai ayam diduga dilemparkan ke kantor KPU Jakut oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor pada Kamis (8/8/2024) sekitar pukul 03.25 WIB.
Terdapat juga kertas berisi ancaman yang berbunyi "Peringatan keras Abie Maharullah Madugiri (Komisioner KPU Jakut), jangan kamu main-main atau keluargamu taruhannya, ingat itu dan camkan baik-baik".
Kejadian ini telah dilaporkan komisioner KPU Jakut ke polisi pada Jumat (9/8/2024).
Menindaklanjuti laporan ini, Kapolres Metro Jakut Kombes Gidion Arif bersama jajarannya pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga sudah memeriksa 10 saksi termasuk pegawai KPU dan orang-orang sekitar.