Risma Temui Jokowi di Istana di Tengah Rencana Mundur dari Kabinet
16-November-24, 09:02Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) menemui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8) pagi.
Kedatangan Risma itu menyusul wacana dirinya yang akan mengajukan pengunduran diri ke Jokowi menyusul pencalonannya sebagai bakal cagub di Pilkada Jatim 2024.
Namun Risma tidak banyak bicara usai bertemu dengan Jokowi. Ia terpantau keluar dari Istana Kepresidenan sekitar pukul 09.00 WIB.
"Iya [bertemu Jokowi]," kata Risma kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan.
Namun saat ditanya terkait rencana pengunduran dirinya dari kursi menteri, ia hanya tersenyum. Bacagub Jatim itu kemudian memasuki mobil hitamnya, dan kembali tersenyum sembari menangkupkan kedua tangannya.
Sebelumnya, Risma mengaku akan tetap mengundurkan diri dari kursi menteri meskipun secara aturan ia tidak harus mundur ketika jadi calon di Pilkada serentak 2024. Berdasarkan aturan, Risma memiliki dan bisa menggunakan hak cutinya untuk berkampanye pada Pilkada 2024.
Tekadnya bakal mengajukan mundur dari kursi Mensos itu diungkap Risma saat berziarah makam Mbah Bungkul di Surabaya sebelum mendaftar ke KPU Jatim, Kamis (29/8).
Dihubungi terpisah, Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menyebut Risma sejatinya tidak harus mundur dari Mensos.
Selayaknya Seskab Pramono Anung yang juga maju di Pilgub Jakarta, Hasan menyebut Risma bisa mempergunakan hak cutinya.
"Namun itu hak politik Bu Risma yang harus dihormati. Untuk mundur atau tidak pilihannya sepenuhnya di tangan Bu Risma. Sebab menteri tidak wajib mundur, dan cukup cuti saja ketika kampanye. Sama halnya dengan Pak Pramono Anung di Jakarta," ujar Hasan.
Sebelumnya, Risma dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) resmi mendaftar sebagai bacagub dan bacawagub di Pilgub Jatim 2024 dengan dukungan dari PDIP dan Hanura.
Risma-Gus Hans akan melawan dua paslon lain yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan duet petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
Luluk-Lukmanul diusung PKB, sementara Khofifah-Emil diusung koalisi besar KIM plus yang terdiri atas 15 partai.
Rincian 15 partai pengusung Khofifah-Emil adalah PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN, Partai Garuda, serta Prima.