Wapres Maknai Berkurban Sebagai Cara Berbagi untuk Kepentingan Banyak Orang
16-November-24, 09:02Seperti yang dilansir media nasional yang dikutip oleh kumpulan berita terkini, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa salah satu esensi kurban adalah untuk meningkatkan solidaritas sosial.
Sebab menurutnya, kurban merupakan simbol pengorbanan seseorang terhadap sesama.
Adapun hal itu disampaikan Wapres saat hendak melaksanakan ibadah kurban pada hari raya Idula Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi di kawasan Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional Istiqlal, Jakarta, Senin (17/6/2024).
“Dan ini pelajaran penting buat kita untuk bersolidaritas sosial. Simbol sebenarnya menyembelih kurban itu simbol saja. Tetapi dalam arti lebih luas kita sebenarnya bukan hanya menyembelih kurban tetapi memberikan sesuatu untuk kepentingan banyak orang,” kata Wapres.
Bahkan, tutur Wapres, berkurban tenaga, pikiran, harta, dan bahkan perasaan pun demi kepentingan sesama dapat menjadi bagian dari esensi kurban.
“Negeri ini merdeka karena para pejuang yang mau berkorban. Kalau tidak ada mereka yang mau berkorban, tidak merdeka kita,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan semangat berkorban bangsa Indonesia baik yang diwujudkan dalam bentuk kurban di hari Iduladha maupun bentuk pengorbanan yang lain terus dihidupkan dan bahkan ditingkatkan.
“Jangan sampai melemah, jangan sampai tidak peduli. Tidak peduli ini bahaya. Kalau ada generasi yang sudah tidak peduli lagi terhadap sesama, itu saya kira lonceng kematian atau kehancuran [bangsa ini],” ujarnya mengingatkan.
Namun demikian, Wapres meyakini bahwa bangsa Indonesia saat ini masih menjadi bangsa yang peduli terhadap sesama bahkan tanpa memandang latar belakang agamanya.
“Ternyata yang berkurban itu bukan hanya orang Islam. Tadi Pak Imam Besar bilang pada saya, ternyata yang memberi kurban banyak non Muslim. Mereka memang bukan untuk apa, mereka untuk solidaritas sosialnya, itu yang tumbuh,” ungkap Wapres.
“Nah, jadi solidaritas sosial ini masih hidup alhamdulillah di kalangan bangsa ini dan ingin kita pertahankan, perbesar, dan kita kuatkan,” tegasnya.
Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa hakikat kurban lainnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurutnya, kedekatan ini bukanlah kedekatan secara fisik tetapi kedekatan dalam meraih keridaan-Nya.
“Jadi sesuatu yang dijadikan untuk membuat kita dekat kepada Allah, itu namanya kurban. Nah pertanyaannya apakah Allah dengan kita itu jauh? Kalau dari fisik, tidak. Kata Allah, saya itu dekat, bahkan ada yang mengatakan saya lebih dekat dari urat leher,” terang Wapres.