Sudah 10 Fasilitas Pertamina Meledak dan Terbakar dalam 4 Tahun

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Fasilitas milik PT Pertamina (Persero) kembali dilaporkan meledak. Sebanyak 9 orang pekerja terluka akibat insiden yang terjadi di kilang minyak Dumai, Riau itu.

Diketahui, insiden meledaknya fasilitas pengolahan minyak mentah itu terjadi pada tengah malam, tepatnya pukul 22.30 WIB.

Menurut warga di sekitar lokasi kejadian, ledakan itu sangat kuat hingga menimbulkan getaran. Beberapa video yang beredar di media sosial, sejumlah rumah warga rusak. Selain itu, ada juga plafon masjid roboh.

Sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebab dari ledakan dan kebakaran di kilang minyak yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional, anak usaha Pertamina tersebut.

Sederet insiden Pertamina

Sebelum insiden terbakarnya kilang minyak Dumai, perusahaan migas pelat merah ini juga mengalami serangkaian ledakan maupun kebakaran di fasilitas miliknya.

Terbaru adalah ledakan dan kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara serta kapal pengangkut BBM di perairan Mataram, NTB.

Berikut sejumlah insiden di kilang minyak maupun fasilitas milik Pertamina lainnya yang dirangkum pada Minggu (2/4/2023).

1. Kebakaran di kilang minyak Balongan (29 Maret 2021)

Kebakaran kilang pertama di tahun 2021 terjadi di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kebakaran terjadi pada Senin dini hari, 29 Maret 2021.

Insiden kilang di Indramayu ini sempat membuat geger warga sekitar karena besarnya skala kebakaran.

Api bahkan baru bisa dipadamkan padam dua hari berselang. Insiden kebakaran terjadi di tangki T301 di area kilang Balongan yang melayani Balongan, Cikampek, dan Plumpang.

Dari 72 tanki di area kilang dengan total kapasitas 1,35 juta kiloliter (KL), 4 tanki di antaranya terdampak atas insiden dengan kapasitas 100 ribu KL atau sekitar 7 persen dari total kapasitas penyimpanan di kilang Balongan.

Sebanyak 20 orang menjadi korban kebakaran kilang minyak Pertamina RU VI di Balongan, Indramayu. Dari jumlah itu, sebanyak 5 orang mengalami luka bakar berat.

Sementara 15 korban lainnya mengalami luka ringan. Belakangan, ada korban luka berat yang meninggal setelah dirawat intensif di rumah sakit.

2. Kebakaran kilang Cilacap (13 November 2021)

Kejadian kebakaran kilang Pertamina kembali terulang pada tahun 2021, tepatnya pada Sabtu, 13 November 2021.  Kebakaran melanda fasilitas Refinery Unit (RU) IV Cilacap Tangki 36T-102 milik Pertamina, yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter, di Lomanis, Cilacap Tengah.

Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.

Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina. Sedangkan kapasitas pengolahannya mencapai 270.000 barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Pertamina sendiri terus melakukan investigasi hingga beberapa hari pasca-kejadian. Dugaan sementara, kebakaran diduga akibat sambaran petir yang mengarah ke tangki di tempat kejadian perkara.

3. Kebakaran kilang minyak Cilacap (11 Juni 2021)

Sebelum ada insiden kebakaran pada 13 November 2021, kilang Pertamina di Cilacap juga sempat terbakar pada 11 Juni sebelumnya. Saat kejadian cuaca terjadi hujan deras disertai petir di lokasi.

Insiden terjadi di salah satu bundwall tangki penyimpanan di area kilang Cilacap. Kebakaran terjadi di tangki T-205 area 39.

Tangki terebut berisi benzena yang merupakan bahan baku pembuatan minyak mentah dan salah satu petrokimia esensial. Kebakaran saat itu berhasil padam setelah sekitar 40 jam.

4. Kebakaran kilang minyak Balikpapan (15 Mei 2022)

Kebakaran terjadi di kilang minyak Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 15 Mei 2022. Dilaporkan satu pekerja tewas akibat insiden kebakaran itu.

Saat itu, ada enam pekerja yang sedang berada di lokasi kebakaran. Dari enam pekerja, tiga di antaranya mengalami luka bakar sedangkan dua lainnya terpapar panas api dari bahan yang terbakar.

Suara ledakan yang terdengar hingga radius 2 km terjadi sekitar pukul 10.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Setelah itu kemudian terlihat asap hitam membumbung dari area Kilang Pertamina di selatan kota.

Pertamina menyebutkan, asap itu berasal dari Plant 5 Unit Hydro Skimming Complex. Unit ini membuat atau menyiapkan bahan baku untuk produk gasoline (Pertalite dan Pertamax).

Lebih kurang satu jam kemudian, pada pukul 11.30 WITA api sudah berhasil dikuasai oleh unit pemadam kebakaran kilang.

5. Kebakaran kilang minyak Balikpapan (4 Maret 2022)

Sebelum kebakaran yang terjadi pada Mei 2022, kilang minyak Pertamina di Balikpapan juga pernah mengalami insiden serupa pada Maret 2022.

Kebakaran yang terjadi pada Jumat 4 Maret 2022 pukul 10.30 WITA disebabkan oleh flash di inlet pipa finfa cooler hydrocracker B di Refinery Unit (RU) V Balikpapan.

"Telah terjadi flash di inlet pipa finfan cooler hydrocracker B di RU 5. Alhamdulillah api sudah berhasil dipadamkan dan saat ini progress cooling dan lanjut inspeksi," ujar Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono kala itu.

6. Meledaknya pipa di Cimahi (22 Oktober 2019)

Pertamina juga sempat mengalami insiden fatal dalam fasilitas distribusi, yakni ledakan pipa minyak di Cimahi akibat pembangunan jalur proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Insiden ini terjadi akibat kesalah kontraktor.

Kejadian meledaknya pipa Pertamina terjadi pada 22 Oktober 2019. Seorang pekerja diketahui ikut meninggal karena terbakar. Korban tersebut merupakan pekerja dari Cina yang bernama Li Xuanfeng yang merupakan operator alat berat.

Jalur pipa Pertamina di sebelah utara ruas tol, sepanjang jalur jalan Tol Cipularang yang masuk wilayah Kota Cimahi. Pipa tersebut sedianya siap untuk dipindahkan ke jalur pipa baru di sebelah selatan jalan Tol Cipularang, karena ada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Pipa itu menyuplai bahan bakar minyam jenis Premium dari Terminal Ujung Berung ke Padalarang. Alur pipa tersebut berada di antara ruas tol Cimahi-Pasirkoja km 130.

7. Ledakan di ONWJ (15 Juli 2019)

Insiden ledakan juga sempat terjadi di lepas pantai, tepatnya di anjungan pengeboran minyak di Laut Jawa milik anak usaha Pertamina. Ledakan terjadi akibat bocornya minyak dari blok Offshore North West Java (ONWJ) yang dikelola cucu usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE)-ONWJ, pada Juli 2019.

Kebocoran terjadi di Pantai Utara Karawang yang sempat menyebabkan pencemaran parah di Laut Jawa, terutama sepanjang pesisir Pantura. Pencemaran laut ini kemudian jadi polemik berkepanjangan karena berpengaruh pada tangkapan ikan nelayan Pantura.

8. Kapal pengangkut BBM terbakar (26 Maret 2023)

Kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina dilaporkan mengalami kebakaran di perairan Mataram, Nusa Tenggara Barat, 26 Maret 2023.

Para ABK kapal pun menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri. Pertamina menyebut kapal tersebut akan mengisi terminal BBM Ampenan sebesar 2.700 kiloliter.

Setelah loading di Ampenan kapal akan melanjutkan kembali ke terminal BBM Sanggaran sebesar 3.200 kiloliter. Namun di tengah jalan, kapal ini mengalami insiden kebakaran.

9. Depo Plumpang (3 Maret 2023)

Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat malam, pukul 20.11 WIB, 3 Maret 2023.

Api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut membumbung tinggi hingga menyebabkan rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ikut dilahap si jago merah.

Berdasarkan kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi. Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran hebat tersebut. Pihak Pertamina mengaku masih fokus menangani warga dan memastikan pasokan BBM aman.

Setidaknya 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini. Sementara puluhan orang mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.

https://money.kompas.com/read/2023/04/02/104610526/sudah-10-fasilitas-pertamina-meledak-dan-terbakar-dalam-4-tahun