Kondisi Terkini Puluhan Warga Desa Tempursari Lumajang yang Keracunan Ketan Suguhan Pengajian
16-November-24, 07:08Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia | LUMAJANG - Puluhan orang warga desa Tempursari, kecamatan Kedungjajang, kabupaten Lumajang, Jawa Timur, keracunan ketan koro yang disuguhkan saat pengajian, Rabu (7/8/2024) malam.
Saat ini, kondisi mereka berangsur-angsur membaik setelah mendapat perawatan di puskesmas setempat.
Kabar terbaru, sebanyak 20 orang yang dirawat di puskesmas, sudah mulai stabil.
Namun masih ada seorang lansia 59 yang kondisinya belum stabil.
"Para pasien yang sudah membaik menunjukkan kondisi suhu tubuh normal, tensi normal, diare muntah nihil, makan minum bisa. Sedangkan yang masih belum stabil atas nama Sulika bersuia 59 tahun," ujar Kapolsek Kedungjajang, AKP Mariyanto ketika dikonfirmasi.
Sementara itu, pihak kepolisian memastikan penyebab peristiwa dugaan keracunan ketan koro usai acara pengajian masih diselidiki polisi.
Mariyanto mengatakan kasus tersebut saat ini tengah ditangani Satreskrim Polres Lumajang untuk kepentingan penyelidikan. "Kini sudah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Lumajang. Yang jelas sekarang masih lidik dan barang bukti sisa makanan ketan itu sudah diamankan untuk selanjutnya diuji laboratorium," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, setidaknya ada 32 orang yang mengalami gejala keracunan ini.
Mereka mengeluh lemas hingga harus membutuhkan perawatan dengan infus.
Kepala Dusun Belimbing, Marzuki mengatakan, gejala lemas disertai pusing tersebut dirasakan warganya usai pengajian selesai.
Menurut Marzuki, kejadian kali ini pertama kali terjadi lantaran warga kerap memakan ketan saat acara pengajian tidak mengalami keluhan. Hidangan ketan koro, kata Marzuki merupakan kudapan yang lazim disajikan saat acara pengajian.
"Makan ketan koro sudah biasa disantap oleh warga, biasanya juga tidak apa-apa tapi sekarang kok keracunan," beber Marzuki ketika dikonfirmasi.
Diketahui acara pengajian yang digelar warga merupakan kegiatan rutin di desa tersebut.
(erwin wicaksono/Sebagaimana dikutip oleh kumpulan berita terkini dari salah satu media nasional)
editor: eben haezer