Dinas Pertanian Sikka NTT Bantah Ada Kelangkaan Pupuk
16-November-24, 06:25Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Emil Satriawan membantah adanya kelangkaan pupuk di wilayahnya.
"Masih aman. Tidak ada kelangkaan pupuk," kata Emil saat dihubungi salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Rabu (12/13/2023).
Emil mengungkapkan, selama ini pupuk subsidi yang disalurkan ke Kabupaten Sikka sesuai dengan kuota dari pemerintah pusat.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Sikka, Fransiskus Muga mengungkapkan, pada 2023, Pemkab Sikka mendapat alokasi pupuk subsidi jenis urea sebanyak 800 ton, NPK phonska 3.500 ton, dan NPK formula khusus 900 ton.
Fransiskus membeberkan, berdasarkan data per 14 Desember 2023, stok pupuk subsidi yang tersisa untuk jenis urea sebanyak 167,5 ton, NPK phonska 207,5 ton, dan NPK formula khusus 20 ton.
"Itu untuk posisi (stok pupuk) hari ini," kata Fransiskus saat ditemui media nasional yang mengungkapkan berita ini, yang kemudian dimuat di kumpulan berita terkini di ruang kerjanya, Kamis (14/12/2023).
Fransiskus mengatakan, stok ada yang masih mencukupi untuk memenuhi permintaan pupuk petani.
Apalagi sekitar bulan Januari 2024, alokasi pupuk subsidi untuk tahun 2024 akan tiba di Kabupaten Sikka.
"Untuk tahun 2024 sudah diinput. Jenis urea 3.444.935 kilogram, NPK 4.855.608 kilogram, NPK khusus 142.605 kilogram," katanya.
Sebelumnya calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto membahas mengenai sulitnya para petani di Jawa Tengah dalam mendapatkan pupuk.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam debat capres-cawapres untuk Pilpres 2024 yang digelar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) malam.
"Yang saya dapat setelah keliling khususnya Jateng, petani-petani di situ sulit untuk dapat pupuk," ujar Prabowo Subianto dalam debat capres, Selasa (12/12/2023) malam.
Menanggapi perkataan Prabowo yang membahas sulitnya petani Jawa Tengah dalam mendapatkan pupuk, Ganjar Pranowo menyebut pupuk langka tidak hanya terjadi Jawa Tengah.
Pupuk langka menurutnya terjadi di Papua, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kalimantan Timur.
"Untuk Pak Prabowo, pupuk langka terjadi di Papua, Pak. Pupuk langka terjadi Sumatera utara, di NTT, NTB, Kalimantan Timur," ujar Ganjar.
Ganjar juga mengingatkan bahwa Prabowo sendiri pernah menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dan seharusnya juga mengetahui bahwa data petani tidak pernah beres.
"Bapak mungkin sedikit agak lupa untuk saya bisa mengingatkan karena bapak pernah menjadi ketua HKTI. Pak, data petani kita tidak pernah beres," ujarnya.