NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot
16-November-24, 05:31Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) berencana membangun jalur kereta api di permukaan Bulan.
Pakar robotika dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Ethan Schaler mengatakan bahwa lembaga tersebut ingin membangun sistem kereta api di Bulan.
Nantinya, sistem kereta api yang dibagun akan menyediakan transportasi muatan yang andal, otonom, dan efisien dengan nama Flexible Levitation on a Track (FLOAT).
Sebelumnya, serangkaian astronot dalam misi Artemis akan dikirimkan ke Bulan pada 2028 sebelum proyek tersebut dimulai.
Dalam pembangunannya, proyek kereta api di Bulan akan membantu proyek Gateway, sebuah stasiun ruang angkasa yang mengorbit Bulan, dikutip dari New York Post, Jumat (10/5/2024).
Nantinya, proyek Gateway akan berfungsi sebagai pusat eksplorasi planet yang luas, terutama untuk planet Mars.
“Sistem transportasi robotik yang tahan lama akan sangat penting bagi operasi harian pangkalan Bulan yang berkelanjutan pada 2030-an,” jelas Schaler.
Sayangnya, proyek ini belum dirancang untuk manusia dan hanya akan digunakan untuk robot.
Rencana proyek FLOAT
JPL mengusulkan FLOAT sebagai jawaban atas “muatan transportasi dalam berbagai bentuk” dengan berat hingga 110 ton.
Proyek ini akan dijalankan dengan menggunakan robot terpolarisasi magnetis tak bertenaga.
Rencananya, jalur dari FLOAT akan dibuat melayang di atas jalur tiga lapis yang terbuat dari film fleksibel, dilansir dari IFL Science, Selasa (7/5/2024).
Sistem robot melayang tanpa roda atau kaki tersebut dianggap menguntungkan karena tidak harus berhadapan dengan regolith yang tajam dan punya kekuatan menghancurkan yang cukup tinggi.
Jalur film fleksibel ini terbuat dari lapisan grafit dengan lapisan ketiga merupakan sebuah panel surya.
Saat berada di bawah sinar Matahari, sistem tersebut tidak memerlukan energi eksternal untuk menggerakkan robot.
FLOAT merupakan salah satu dari enam konsep lanjutan inovatif NASA (NIAC) yang telah berpindah ke fase II.