BMKG: Hujan ekstrem picu terjadinya banjir di Banyumas
16-November-24, 03:11
Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia - Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas dipicu oleh hujan ekstrem yang terjadi pada Senin (14/3) malam hingga Selasa dini hari, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
"Berdasarkan data, curah hujan yang tercatat di DPU Banyumas pada Tanggal 15 Maret tercatat mencapai 258 milimeter. Angka tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena curah hujannya dalam waktu 24 jam lebih dari 150 milimeter," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Kendati demikian, dia mengakui tidak semua wilayah Banyumas terjadi hujan ekstrem karena curah hujan yang tercatat di daerah Sumbang sebesar 107 milimeter dan Baturraden 104 milimeter.
Menurut dia, curah hujan yang tercatat di dua wilayah tersebut masuk kategori hujan sangat lebat karena berkisar 100-150 milimeter dalam 24 jam.
"Hujan sangat lebat juga terpantau di beberapa daerah yang berdekatan dengan Banyumas, seperti Purbalingga 108 milimeter, Susukan (Banjarnegara) 114 milimeter, dan Mandiraja (Banjarnegara) 133 milimeter," katanya.
Sementara di Kabupaten Cilacap, kata dia, hujan sangat lebat juga terpantau di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap dengan curah sebesar 109 milimeter, Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung 139 milimeter, Nusawungu 135 milimeter dan Jeruklegi 115 milimeter.
Selain itu, lanjut dia, hujan ekstrem juga terjadi di Wonosobo karena berdasarkan data curah hujan yang tercatat di Sapuran pada Selasa (15/3) mencapai 235 milimeter.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan hujan sangat lebat hingga ekstrem tersebut terjadi karena saat sekarang ada siklon tropis Billy di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat yang bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Selain itu, ada belokan angin dan pertemuan angin di sekitar Jawa. Saat ini masih terjadi anomali suhu permukaan laut yang berkisar 1-3 derajat Celcius, sehingga penguapan masih banyak," katanya.
Menurut dia, kelembapan relatif yang tinggi pada lapisan 850-500 milibar berkisar 70-100 persen, sehingga mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) di sekitar Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb).
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan masih terjadinya hujan sangat lebat hingga ekstrem di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas dilanda banjir setelah wilayah itu diguyur hujan pada Senin (14/3) malam hingga Selasa (15/3) dini hari. Wilayah yang terdampak banjir di antaranya Kecamatan Kalibagor, Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak.
https://www.antaranews.com/berita/2760337/bmkg-hujan-ekstrem-picu-terjadinya-banjir-di-banyumas