RS Darurat Lapangan Bangkalan Resmi Ditutup, Pasien Covid-19 Dilayani di RS Umum
16-November-24, 03:02Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan, Jawa Timur, resmi ditutup pada Senin (20/6/2022).
Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/401/KPTS/013/2022 tentang Penutupan RSDL Bangkalan atau Rumah Isolasi OTG Covid-19 Pemprov Jawa Timur yang dikeluarkan pada 15 Juni 2022.
Dalam SK tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa berdasarkan data kondisi saat ini, penanganan pandemi Covid-19 sudah semakin terkendali dan pemerintah pusat telah melonggarkan kebijakan pemakaian masker.
Hal itu menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan segera berakhir dan menjadi endemi.
Selain itu, untuk efisiensi anggaran kegiatan operasional, pelayanan RS lapangan tersebut segera dihentikan dan dilakukan penutupan.
Pertimbangan lain RSDL Bangkalan ditutup karena masa pinjam pakai barang milik negara kepada Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) telah selesai dan harus dikembalikan dan dituangkan dalam berita acara serah terima.
Dengan pertimbangan tersebut, Khofifah memutuskan untuk menutup RSDL Bangkalan yang beralamat di Jalan H. Moh. Noer, Labang, Bangkalan.
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Ketua Pelaksana PPKPC-RSDLB Radian Jadid
Penjelasan RSDL Bangkalan
Ketua Pelaksana Pendamping pada Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (PPKPC-RSDLB) Radian Jadid membenarkan Surat Keputusan Gubernur Jatim tersebut.
Pihaknya juga telah menerima salinan keputusan tersebut pada Senin, (20/6/2022).
"Iya, benar. RSDL Bangkalan resmi ditutup dan pasien Covid-19 dilayani di RS Umum," kata Jadid saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).
Menurut Jadid, RSDL Bangkalan memang sudah beberapa waktu zero atau nol pasien.
Dengan dikeluarkannya SK Gubernur Jatim itu, seluruh operasional dan segala hal yang terkait dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab seluruh personel di lingkungan RSDL Bangkalan dalam menangani Covid-19 telah selesai.
"Kini saatnya relawan pendamping pamit, melanjutkan tugas kemanusiaan di tempat lainnya," ucap Jadid.
Jadid menyatakan, selama satu tahun beroperasi, telah terjalin kebersamaan dan gotong royong antara para relawan kemanusiaan yang tergabung dalam RSDL Bangkalan.
Semua personel, baik dokter, perawat, apoteker, analis medis, admin, sarpras, relawan pendamping, CS, Satpam dan personel lainnya dibantu berbagai pihak, telah bekerja maksimal mendedikasikan diri untuk berperan dalam penanggulangan Covid-19, khususnya di Jawa Timur.