Demonstrasi di Unram Berakhir Ricuh, 1 Mahasiswa Dilarikan ke RS
16-November-24, 02:49Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Demonstrasi ratusan mahasiswa di depan gedung Rektorat Universitas Negeri Mataram (Unram) berakhir ricuh, Selasa (20/6/2023).
Kericuhan terjadi antara mahasiswa dengan penjaga keamanan kampus.
Kejadian tersebut juga terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. Tampak sejumlah mahasiswa saling dorong dengan petugas keamanan.
Penjelasan mahasiswa
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram Martoni Ira Malik mengungkapkan, aksi ricuh tersebut bermula saat rekannya mencoba masuk ke halaman gedung rektorat Unram melalui gerbang.
Namun saat itu rekan-rekannya diadang oleh satpam.
"Kita aksi itu sekitar pukul 10.30 Wita. Kita posisinya di depan gerbang. Saat kita mau masuk di halaman rektorat, satpam tidak mengizinkan kami untuk menyampaikan orasi di halaman rektorat, kita diadang menggunakan pentungan sehingga terjadi bentrok," kata Martoni melalui sambungan telepon, Selasa (20/6/2023).
Martoni menjelaskan, mahasiswa meminta agar diizinkan melakukan aksi di halaman rektorat agar aspirasinya lebih didengar.
"Tidak ada niat mau anarkis, hanya mau menyampaikan aspirasi lebih dekat, justru kita mendapatkan kekerasan dari satpam bukan malah mengamankan," kata Martoni.
1 terluka
Adapun Martoni dan kawan-kawan saat itu melakukan aksi untuk menuntut sejumlah hal.
Di antaranya, mendesak Satgas PPKS untuk secepatnya menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang telah dialami oleh mahasiswi di dalam dan di luar kampus Unram.
Selain itu mahasiswa juga menuntut agar pihak kampus memberikan kejelasan dan keterbukaan dalam penentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
Martoni mengaku salah satu temannya dibawa ke rumah sakit akibat kericuhan saat bentrok dengan satpam
"Iya benar satu teman kami mengalami luka di bagian belakang kepala sehingga sempat dibawah ke rumah sakit, tapi sekarang sudah baikan dan bisa pulang," kata Martoni.
Selain temannya, Martoni juga mengaku mendapatkan tindakan represif dari satpam dengan menendang bagian dadanya.
"Saya waktu itu mau melerai teman-teman saya, tapi tiba-tiba ada tendangan dari arah belakang dari satpam, yang mengena dada saya hingga saya sesak," kata Martoni.