Jokowi Terima Kunjungan PM China di Istana Merdeka
16-November-24, 02:46Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (8/9/2023).
PM Li Qiang tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung disambut Presiden Jokowi di halaman Istana Merdeka.
Keduanya kemudian mengikuti prosesi penyambutan kenegaraan yang dilakukan dengan mengumandangkan lagu kebangsaan China dan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Presiden Jokowi kemudian mengajak PM Li Qiang masuk ke dalam Istana Merdeka untuk menuju Ruang Kredensial.
Kedua pemimpin negara kemudian berfoto bersama dan melakukan penandatanganan buku tamu.
Setelahnya, Presiden Jokowi mengajak PM Li Qiang menuju halaman belakang Istana Merdeka untuk melakukan veranda talk.
Veranda talk dilakukan Presiden dan PM Li Qiang di gazebo yang berada di halaman belakang Istana Merdeka.
Usai veranda talk, Presiden Jokowi mengajak PM Li Qiang menuju Ruang Oval untuk melakukan pertemuan bilateral.
Adapun kunjungan PM Li Qiang ke Indonesia kali ini adalah dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023.
China hadir sebagai salah satu negara mitra ASEAN.
Pada Rabu (6/9/2023), Presiden Jokowi memimpin KTT ke-26 ASEAN dan China yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Dalam pidato pembukanya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atau China adalah salah satu mitra dialog ASEAN yang memiliki status mitra strategis komprehensif.
"RRT adalah satu dari empat mitra dialog ASEAN yang memiliki status mitra strategis komprehensif," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa tahun ini juga merupakan 20 tahun aksesi RRT terhadap Treaty of Amity and Cooperation (TAC).
Presiden Jokowi pun mendorong semua pihak dapat memaknai hal tersebut dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.
Menurut Jokowi, hal tersebut hanya bisa dilakukan jika semua pihak memiliki kepercayaan yang dibangun dan dipelihara bersama. Salah satu caranya adalah dengan menghormati hukum internasional.
"Trust dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," kata Jokowi.
Sementara itu, PM Li Qiang dalam pidatonya mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, China dan ASEAN memiliki kekuatan yang maju, saling bahu membahu, dan berkontribusi terhadap keberhasilan satu sama lain.
"Menghadapi perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir, kita telah mencapai jalur yang benar dengan mewujudkan hubungan baik yang telah lama terjalin serta kemajuan dan kesejahteraan bersama," ujar PM Li Qiang.