Kurs Baht Perkasa, Industri Pariwisata dan Eksportir Thailand Cemas

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Nilai tukar mata uang baht Thailand menguat ke level tertinggi dalam 30 bulan. Kondisi ini menyebabkan pelaku industri pariwisata dan eksportir di Negeri Gajah Putih tersebut cemas.

Dikutip dari Bangkok Post, Kamis (26/9/2024), nilai tukar baht menguat lantaran stimulus yang digulirkan pemerintah China meningkatkan aset berisiko secara global.

Ini menimbulkan tekanan pada bank sentral Bank of Thailand (BoT) untuk bertindak guna mengekang penguatan baht.

SHUTTERSTOCK/CRAIG SCHULER Ilustrasi pemandangan kota Bangkok, Thailand.

Baht menguat 0,8 persen terhadap dollar AS menjadi 32,63 pada Rabu (25/9/2024). Ini adalah level terkuat baht sejak Maret 2022.

Arus masuk modal asing yang kuat ke ekuitas dan obligasi juga meningkatkan sentimen, dengan indeks saham acuan mendekati level tertinggi satu tahun.

Stimulus yang dikucurkan pemerintah China menyokong penguatan mata uang Asia pada kuartal ini. Baht menguat 12 persen, terkuat kedua setelah ringgit Malaysia.

Penguatan baht yang pesat ini merugikan eksportir dengan mengikis daya saing perdagangan mereka.

Kondisi ini mendorong seruan bagi bank sentral untuk campur tangan dan memangkas suku bunga guna melindungi ekspor dan pariwisata, yang merupakan dua pilar ekonomi Thailand dengan nilai 500 miliar dollar AS.

"Topik tentang baht yang kuat sudah menjadi agenda para pembuat kebijakan," kata Christopher Wong, ahli strategi mata uang di Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) di Singapura.

https://money.kompas.com/read/2024/09/26/130400926/kurs-baht-perkasa-industri-pariwisata-dan-eksportir-thailand-cemas